ANTARA MEMUJI DAN DIPUJI, BAGAIMANAKAH SIKAP KITA?
dc.contributor.author | HARIYANTO, MUHSIN | |
dc.date.accessioned | 2017-02-14T05:36:29Z | |
dc.date.available | 2017-02-14T05:36:29Z | |
dc.date.issued | 2017-02-14 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/9212 | |
dc.description.abstract | SALAH satu fenomena kehidupan sehari-hari yang selalu kita temukan adalah: “pujian.” Kadang-kadang kita “memuji,” dan adakalanya kita “dipuji.” Pujian, kata para ulama, bisa diklasifikasikan dalam tiga bentuk. Pujian untuk ‘menjilat’, pujian yang hanya sekadar ‘basa-basi’, dan pujian untuk ‘mengekspresikan kekaguman.’ Ada yang dilakukan dengan ketulusan, dan ada pula yang dilakukan dengan kepura-puraan. | en_US |
dc.publisher | UNIRES UMY | en_US |
dc.subject | DAKWAH | en_US |
dc.title | ANTARA MEMUJI DAN DIPUJI, BAGAIMANAKAH SIKAP KITA? | en_US |
dc.type | Article | en_US |