Setelah runtuhnya Uni Soviet, Rusia kemudian mengalami masa transisi baik didalam negeri maupun dalam menentukan prioritas luar negerinya. Rusia yang tidak lagi memproyeksikan politik luar negerinya dalam skala global kecuali dalam hal pelucutan senjata, mulai membangun hubungan kemitraan dengan Amerika Serikat dan Eropa Barat, mengalami perubahan ideologi, dan pendekatan pragmatisme. Dengan kebijakan luar negeri yang seperti ini, maka Rusia mulai melakukan peninjauan akan hubungannya dengan berbagai negara didunia. Saat ini Rusia sebagai pewaris utama dari sisa kedikdayaan Uni Soviet pada masa perang dingin, telah bertransformasi menjadi salah satu kekuatan militer dan ekonomi yang sangat diperhitungkan dan bahkan dianggap sebagai saingan utama dari kedikdayaan Amerika Serikat di dunia.