Sebagaimana kita ketahui, bahwa semenjak kemenangan Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP) dalam kancah perpolitikan Turki tahun 2002, kebijakan luar negeri Tukri bergeser dalam langah-langkah maupun target-targetnya . Sebelumnya Turki selalu ingin mendapatkan pengakuan dari Barat dan sekutunya dengan menjadi anggota NATO yang setia, serta mendukung Amerika dan israel dalam setiap invasinya. Namun sejak AKP berkuasa, kebijakan Turki pun beriorientasi ke Timur Tengah , bahkan sampai menjadi pembela Negara-negara di Timur Tengah serta mediator konflik yang terjadi antar Negara seperti konflik Isael-Suriah ataupun konflik internal seperti yang terjadi di Palestina antara Hamas dan Fatah. Kebijakan-kebijakan luar negeri Turki sebelum berkuasanya AKP justru selalu menjadi pemicu konflik dengan Negara-negara Timur Tengah. Misalkan saja pada era Kemalis atau di tahun-tahun awal terbentuknya Republik Turki, Negara ini selalu terseret isu perbatasan dengan Syria dan Irak dalam memperebutkan wilayah Hatay dan Mosul yang kaya minyak .