dc.description.abstract | Memerangi hawa nafsu disebut “jihad yang besar”, karena musuh yang diperangi tersembunyi di dalam diri manusia, yang berupa keinginan kepada sesuatu untuk memberikan kesenangan kepada dirinya. Nafsu yang diperangi adalah nafsu yang rendah, nafsu yang membawa kepada kejahatan manusia, baik di dalam ucapan, perbuatan, maupun gerak-gerik hatinya. Perumpamaan nafsu seperti kuda yang binal, yang sulit untuk dikendalikan. Manakala keinginan nafsu tidak dikendalikan, ia mendorong untuk berbuat segala sesuatu yang bisa menjerumuskan dan mendatangkan kerusakan pada diri manusia itu sendiri. Oleh karena itu, keinginan nafsu harus dikendalikan. Demikian, kurang lebih, apa yang dimaksud dengan jihâd an-nafs. | en_US |