dc.contributor.advisor | ANITA RAHMAWATI | |
dc.contributor.advisor | DIAN SETIAWAN | |
dc.contributor.author | RAMADHAN, R.MUHAMMAD ERNADI | |
dc.date.accessioned | 2017-04-07T00:36:41Z | |
dc.date.available | 2017-04-07T00:36:41Z | |
dc.date.issued | 2017-04-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/9941 | |
dc.description | Di era kemajuan globalisasi ini, pertumbuhan teknologi di Indonesia
semakin meningkat. Dengan semakin majunya teknologi di Indonesia, sarana
infrastruktur di Indonesia juga dituntut agar lebih meningkat pula karena dengan
ketersediaan sarana infrastruktur yang baik dan memadai dapat mendukung
pertumbuhan akses dan ekonomi di Indonesia. Semakin meningkatnya
pertumbuhan akses dan ekonomi, maka semakin meningkat pula pertumbuhan lalu
lintas yang ada di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan lalu
lintas, maka dibutuhkan Jalan yang aman dan nyaman untuk dilalui oleh pengguna
jalan.
Studi ini dilakukan pada proyek peningkatan jalan Palbapang–Barongan,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dimana pada proyek ini dibagi menjadi dua ruas.
Yaitu ruas jalan Palbapang - Simpang Kweden (2,65 km), dan Bakulan – Barongan
(3,175 km). Pada studi ini dilakukan evaluasi perancangan tebal perkerasan metode
Analisa Komponen dan Austroads menggunakan program KENPAVE.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan dan menganalisis data lapangan
yang berupa laporan akhir Detail Engineering Design (DED) peningkatan jalan
Palbapang-Barongan sebagai dasar evaluasi perancangan tebal perkerasan metode
Analisa Komponen dan Austroads menggunakan program KENPAVE, didapat
hasil ketebalan lapis perkerasan metode Analisa Komponen masing-masing sebesar
5 cm (Lapis LASTON AC), 10 cm (Lapis LASTON ATAS), dan 15 cm(Lapis Sirtu
Kelas A), sedangkan hasil ketebalan lapis perkerasan metode Austroads masingmasing
sebesar 18 cm (Lapis Aspal 3000 MPa), 10 cm (Lapis Granular), dan 40
cm(Lapis Semen 5000 MPa). Hasil perhitungan evaluasi tebal lapis perkerasan
menggunakan program KENPAVE didapatkan nilai repetisi beban retak lelah tebal
perkerasan masing-masing sebesar 735081,1392 (Tebal perkerasan metode Analisa
Komponen) dan 1284589,075 (Tebal perkerasan metode Austroads), sedangkan
nilai repetisi beban retak alur tebal perkerasan masing-masing sebesar 105016,9141
(Tebal perkerasan metode Analisa Komponen) dan 179792712,5 (Tebal perkerasan
metode Austroads). Hasil analisa kerusakan perkerasan jalan pada tebal perkerasan
Analisa Komponen dan Austroads dengan model The Asphalt Institute
menyimpulkan bahwa tebal perkerasan metode Analisa Komponen tidak mampu
menahan beban rencana lalu-lintas sebesar 640000, sedangkan tebal perkerasan
metode Austroads mampu menahan beban rencana lalu-lintas sebesar 640000. | en_US |
dc.description.abstract | Di era kemajuan globalisasi ini, pertumbuhan teknologi di Indonesia
semakin meningkat. Dengan semakin majunya teknologi di Indonesia, sarana
infrastruktur di Indonesia juga dituntut agar lebih meningkat pula karena dengan
ketersediaan sarana infrastruktur yang baik dan memadai dapat mendukung
pertumbuhan akses dan ekonomi di Indonesia. Semakin meningkatnya
pertumbuhan akses dan ekonomi, maka semakin meningkat pula pertumbuhan lalu
lintas yang ada di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya pertumbuhan lalu
lintas, maka dibutuhkan Jalan yang aman dan nyaman untuk dilalui oleh pengguna
jalan.
Studi ini dilakukan pada proyek peningkatan jalan Palbapang–Barongan,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Dimana pada proyek ini dibagi menjadi dua ruas.
Yaitu ruas jalan Palbapang - Simpang Kweden (2,65 km), dan Bakulan – Barongan
(3,175 km). Pada studi ini dilakukan evaluasi perancangan tebal perkerasan metode
Analisa Komponen dan Austroads menggunakan program KENPAVE.
Berdasarkan studi yang telah dilakukan dan menganalisis data lapangan
yang berupa laporan akhir Detail Engineering Design (DED) peningkatan jalan
Palbapang-Barongan sebagai dasar evaluasi perancangan tebal perkerasan metode
Analisa Komponen dan Austroads menggunakan program KENPAVE, didapat
hasil ketebalan lapis perkerasan metode Analisa Komponen masing-masing sebesar
5 cm (Lapis LASTON AC), 10 cm (Lapis LASTON ATAS), dan 15 cm(Lapis Sirtu
Kelas A), sedangkan hasil ketebalan lapis perkerasan metode Austroads masingmasing
sebesar 18 cm (Lapis Aspal 3000 MPa), 10 cm (Lapis Granular), dan 40
cm(Lapis Semen 5000 MPa). Hasil perhitungan evaluasi tebal lapis perkerasan
menggunakan program KENPAVE didapatkan nilai repetisi beban retak lelah tebal
perkerasan masing-masing sebesar 735081,1392 (Tebal perkerasan metode Analisa
Komponen) dan 1284589,075 (Tebal perkerasan metode Austroads), sedangkan
nilai repetisi beban retak alur tebal perkerasan masing-masing sebesar 105016,9141
(Tebal perkerasan metode Analisa Komponen) dan 179792712,5 (Tebal perkerasan
metode Austroads). Hasil analisa kerusakan perkerasan jalan pada tebal perkerasan
Analisa Komponen dan Austroads dengan model The Asphalt Institute
menyimpulkan bahwa tebal perkerasan metode Analisa Komponen tidak mampu
menahan beban rencana lalu-lintas sebesar 640000, sedangkan tebal perkerasan
metode Austroads mampu menahan beban rencana lalu-lintas sebesar 640000. | en_US |
dc.publisher | FT UMY | en_US |
dc.subject | Analisa Komponen, Austroads, KENPAVE, Tebal Perkerasan Jalan | en_US |
dc.title | EVALUASI PERANCANGAN TEBAL PERKERASAN JALAN DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN DAN METODE AUSTROADS MENGGUNAKAN PROGRAM KENPAVE (Studi Kasus Jalan Palbapang - Simpang Kweden STA 0+000 – STA 2+650 Dan Jalan Bakulan – Barongan STA 0+000 – STA 3+198) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
016 | en_US |