Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Corporate Social Responsibility pada Bank Umum Syariah dan menganalisis perbandingan model pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Bank Umum Syariah berdasarkan Global Reporting Initiative Index dan Islamic Social Reporting Index. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk melihat apakah konsep syariah (indeks ISR) akan memberikan hasil yang lebih baik dalam pelaporan Corporate Social Responsibility (CSR) dibandingkan dengan konsep konvensional (Indeks GRI). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan data laporan tahunan (annual report) periode tahun 2011-2015. Objek dalam penelitian ini adalah lima bank syariah di Indonesia. Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah Content Analysis (analisis isi). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi kepada perusahaan, khususnya perbankan syariah terkait dengan tanggung jawab sosial yang mereka jalankan dan diharapkan juga dapat memberikan kontribusi pada input pengetahuan untuk melaksanakan studi lebih lanjut dalam meningkatkan dan menilai kinerja sosial perbankan syariah di Indonesia. Hasil skoring Indeks GRI dan Indeks ISR dalam pengungkapan CSR perbankan syariah di Indonesia menunjukkan bahwa berdasarkan indeks GRI, bank dengan pengungkapan tertinggi tahun 2011-2015 adalah Bank Muamalat Indonesia (95%) dan berdasarkan indeks ISR adalah Bank Syariah Mandiri (75,35%). Pada pengungkapan tanggung jawab sosial terendah berdasarkan indeks GRI dan indeks ISR adalah Bank Syariah Mega Indonesia yakni sebesar 74% (untuk indeks GRI) dan 66,05% (untuk indeks ISR). Berdasarkan hasil skoring, maka dapat disimpulkan bahwa pengungkapan menggunakan indeks GRI lebih baik (lebih unggul) dibandingkan dengan pengungkapan indeks ISR. Pengungkapan indeks GRI sebesar 87% (sangat baik berdasarkan skala pengukuran indeks) sedangkan pengungkapan indeks ISR sebesar 74% (baik berdasarkan skala pengukuran indeks), dimana perbandingan nilai kedua pengungkapan tersebut sebesar 13%. Hal ini mengindikasikan bahwa kurangnya keterbukaan pengungkapan kinerja sosial bank syariah, kurangnya pemahaman pelaku bank syariah terkait kinerja sosial dan pengungkapan kinerja sosial perbankan syariah yang masih mengacu pada indeks GRI yang didalamnya tidak memuat nilai-nilai Islam.