Show simple item record

dc.contributor.advisorHARIMURTI, SABTANTI
dc.contributor.authorBARIROH, IMELDA HORIROTUL
dc.date.accessioned2017-06-07T07:55:06Z
dc.date.available2017-06-07T07:55:06Z
dc.date.issued2017-04-29
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10692
dc.descriptionBorax is one of Food Additives were banned by the government because its noxious, however borax are still added to many kind of food such as meatball pricker. The purpose of this study to determine the existence of borax on meatball pricker and borax content concentration in percent (%) this study provide us information about distribution of noxious meatball pricker in Bantul district, special region of Yogyakarta. Samples was taken in all 17 districts at Bantul regency. Location of sampling conducted in 17 districts in Bantul. This research was using descriptive laboratory and sampling cross sectional to test the samples. Decomposition test, tumerik paper test, and the test flame were used for qualitive analysis. Meanwhile acid-base titration was performed to analize the concentration of borax on meatball pricker. Based on the qualitive and quantitive analize all the 34 meatball pricker sample at Bantul regency are containing borax. The borax concentration was ranged between 0,06% to 10,26%.en_US
dc.description.abstractBoraks merupakan salah satu Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah karena membahayakan kesehatan namun kenyataannya zat tersebut banyak ditambahkan dalam berbagai macam bentuk makanan seperti contohnya bakso tusuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya kandungan boraks pada bakso tusuk dan berapa besar kadar kandungan boraks dalam persen (%) serta mengetahui persebaran titik sampel bakso tusuk yang mengandung boraks di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. Jenis penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dengan metode pengambilan sampel secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis kualitatif berupa uji pembusukan, uji kertas tumerik, dan uji nyala api sedangkan analisis kuantitatif menggunakan cara titrasi asam basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua bakso tusuk dengan jumlah 34 sampel yang beredar di Kabupaten Bantul positif mengandung boraks dengan kadar boraks antara 0,06 % sampai dengan 10,26 %en_US
dc.publisherFKIK UMYen_US
dc.subjectBoraks merupakan salah satu Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah karena membahayakan kesehatan namun kenyataannya zat tersebut banyak ditambahkan dalam berbagai macam bentuk makanan seperti contohnya bakso tusuk. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya kandungan boraks pada bakso tusuk dan berapa besar kadar kandungan boraks dalam persen (%) serta mengetahui persebaran titik sampel bakso tusuk yang mengandung boraks di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Bantul. Jenis penelitian ini adalah deskriptif laboratorik dengan metode pengambilan sampel secara cross sectional. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis kualitatif berupa uji pembusukan, uji kertas tumerik, dan uji nyala api sedangkan analisis kuantitatif menggunakan cara titrasi asam basa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua bakso tusuk dengan jumlah 34 sampel yang beredar di Kabupaten Bantul positif mengandung boraks dengan kadar boraks antara 0,06 % sampai dengan 10,26 %. Borax, meatball pricker, decay test, test tumeric paper, flame test, acid-base titration.en_US
dc.titleANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN BORAKS PADA BAKSO TUSUK DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 132en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record