dc.description.abstract | Latar Belakang: Bersihan jalan napas merupakan bagian integral dari management PPOK untuk mengatasi gejala klinis seperti produksi sputum dan sesak nafas yang menyebabkan penurunan nilai VEP1, produksi sputum berlebih, serta gangguan mobilisasi sangkar toraksnya. Perawat dapat membantu pasien PPOK untuk memutus mata rantai keluhan yang ada dengan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) yang terdiri dari Breathing Control (BC), Thoracic Expansion Exercise (TEE), dan Forced Expiration Technique (FET). Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh ACBT terhadap peningkatan nilai VEP1, pengurangan jumlah sputum, dan peningkatan mobilisasi sangkar toraks pada penderita PPOK. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experiment dengan pre–post test design with control group. dengan menggunakan quota sampling, sebanyak 30 orang pasien yang dirawat inap di RS Paru Respira Yogyakarta dibagi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil: ACBT memberikan pengaruh yang bermakna terhadap jumlah sputum dan ekspansi toraks pada kelompok intervensi daripada kelompok kontrol dengan nilai p = 0,026 untuk jumlah sputum dan p = 0,004 untuk ekspansi toraks. Sedangkan pada nilai VEP1, ACBT tidak memberikan pengaruh yang bermakna dengan nilai p = 0,058. Kesimpulan: ACBT efektif dalam membantu pengeluaran sputum dan meningkatkan ekspansi toraks pasien PPOK, tetapi kurang efektif dalam meningkatkan nilai VEP1. | en_US |