Show simple item record

dc.contributor.advisorJAZAUL IKHSAN
dc.contributor.advisorNURSETIAWAN
dc.contributor.authorROKI
dc.date.accessioned2017-06-12T06:32:20Z
dc.date.available2017-06-12T06:32:20Z
dc.date.issued2017-05-26
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10864
dc.description.abstractPasca erupsi Merapi 2010 menyebabkan kerusakan yang cukup besar di Yogyakarta, sedimen hasil erupsi terendapkan disekeliling puncak Merapi dalam jumlah yang banyak. Material vulkanik hasil letusan tersebut menyebar dan mengalir dengan cepat melalui daerah aliran sungai sebagai lahar dingin, Sungai Code adalah salah satu sungai yang melintasi Kota Yogyakarta yang termasuk dialiri lahar dingin, banjir lahar dingin akan tertimbun di dasar sungai dan terangkut di bagian hilir. Endapan lahar dingin hasil erupsi Gunung Merapi 2010 kemungkinan merubah morfologi sungai dan porositas sedimen pada dasar Sungai Code serta kapasitas angkutan sedimen dalam kondisi normal yang terangkut setelah banjir lahar dingin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui morfologi, porositas dan angkutan sedimen pasca erupsi Gunung Merapi 2010. Lokasi penelitian dilakukan didaerah Jembatan Sarjito, Jembatan Gondolayu, Jembatan Tungkak, dan muara Sungai Code di daerah Jetis. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 22 Maret 2017, analisis data yang di lakukan yaitu menentukan tipe morfologi didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Rosgen. Uji analisis ukuran butiran memakai SNI 03-1968-1990, mengetahui kapasitas angkutan sedimen dengan rumus Einstein, serta perhitungan porositas sedimen dasar sungai. Dari penelitian tahun 2017 didapat hasil Pada lokasi jembatan Sarjito tipe morfologi bertipe F5, rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 1,5 mm, nilai porositas 37,93 % dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 0,279 ton/hari. Pada lokasi jembatan Gondolayu tipe morfologi bertipe B5c, rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 1,7 mm, nilai porositas 30,16 % dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 0,239 ton/hari. Pada lokasi jembatan Tungkak tipe morfologi bertipe F5 dan rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 0,7 mm, nilai porositas 34,01% dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 1,344 ton/hari. pada lokasi muara Sungai Code tipe morfologi bertipe C5 dan rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 0,28 mm, nilai porositas 32% dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 0,108 ton/hari.en_US
dc.description.sponsorshipPasca erupsi Merapi 2010 menyebabkan kerusakan yang cukup besar di Yogyakarta, sedimen hasil erupsi terendapkan disekeliling puncak Merapi dalam jumlah yang banyak. Material vulkanik hasil letusan tersebut menyebar dan mengalir dengan cepat melalui daerah aliran sungai sebagai lahar dingin, Sungai Code adalah salah satu sungai yang melintasi Kota Yogyakarta yang termasuk dialiri lahar dingin, banjir lahar dingin akan tertimbun di dasar sungai dan terangkut di bagian hilir. Endapan lahar dingin hasil erupsi Gunung Merapi 2010 kemungkinan merubah morfologi sungai dan porositas sedimen pada dasar Sungai Code serta kapasitas angkutan sedimen dalam kondisi normal yang terangkut setelah banjir lahar dingin. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui morfologi, porositas dan angkutan sedimen pasca erupsi Gunung Merapi 2010. Lokasi penelitian dilakukan didaerah Jembatan Sarjito, Jembatan Gondolayu, Jembatan Tungkak, dan muara Sungai Code di daerah Jetis. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 22 Maret 2017, analisis data yang di lakukan yaitu menentukan tipe morfologi didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Rosgen. Uji analisis ukuran butiran memakai SNI 03-1968-1990, mengetahui kapasitas angkutan sedimen dengan rumus Einstein, serta perhitungan porositas sedimen dasar sungai. Dari penelitian tahun 2017 didapat hasil Pada lokasi jembatan Sarjito tipe morfologi bertipe F5, rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 1,5 mm, nilai porositas 37,93 % dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 0,279 ton/hari. Pada lokasi jembatan Gondolayu tipe morfologi bertipe B5c, rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 1,7 mm, nilai porositas 30,16 % dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 0,239 ton/hari. Pada lokasi jembatan Tungkak tipe morfologi bertipe F5 dan rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 0,7 mm, nilai porositas 34,01% dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 1,344 ton/hari. pada lokasi muara Sungai Code tipe morfologi bertipe C5 dan rata-rata diameter material dasar permukaan adalah 0,28 mm, nilai porositas 32% dan kapasitas angkutan sedimen sebesar 0,108 ton/hari.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectMORFOLOGIen_US
dc.subjectMUARA SUNGAI CODEen_US
dc.titlePERUBAHAN MORFOLOGI, POROSITAS DAN ANGKUTAN SEDIMEN PERMUKAAN DASAR SUNGAI CODE PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 (STUDI KASUS DI SUNGAI CODE PADA JEMBATAN SARJITO JEMBATAN GONDOLAYU JEMBATAN TUNGKAK MUARA SUNGAI CODE DI JETIS YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR 079en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record