Show simple item record

dc.contributor.advisorAGUS SETYO MUNTOHAR
dc.contributor.advisorANITA WIDIANTI
dc.contributor.authorROHMANIAH, ABIDAH ULI
dc.date.accessioned2017-06-13T04:11:31Z
dc.date.available2017-06-13T04:11:31Z
dc.date.issued2017-05-24
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10917
dc.description.abstractAnalisis ambang hujan menggunakan metode empirik dapat digunakan sebagai peringatan dini pergerakan tanah di Indonesia. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh hujan anteseden dan hujan kritis terhadap ambang hujan dengan menggunakan data intensitas hujan harian dari Giovanni NASA. Analisis yang dilakukan dari data tersebut berupa grafik intensitas hujan kumulatif dan grafik ambang hujan. Hasil analisis ini berupa persamaan empirik ambang hujan anteseden, ambang hujan kritis dan ambang hujan regional dari beberapa kota di Indonesia. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pada grafik ambang hujan didapatkan persamaan ambang batas hujan anteseden I = 11.217D-0.218 dan persamaan ambang batas hujan kritis I = 4.124D-1.781, sedangkan persamaan ambang batas hujan regional Provinsi Jawa Timur dengan persamaan Ia= 134.18D-2.152 dan Icr = 47.895D-0.618, Provinsi Jawa Tengah dengan persamaan Ia = 5.76D-3.227 dan Icr = 191.46D-2.274, Provinsi Jawa Barat dengan persamaan Ia = 140.05D-3.127 dan Icr = 91.656D-1.157, Provinsi Banten dengan persamaan Ia = 73.287D-2.596 dan Icr = 31.332D-0.561.en_US
dc.description.sponsorshipAnalisis ambang hujan menggunakan metode empirik dapat digunakan sebagai peringatan dini pergerakan tanah di Indonesia. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh hujan anteseden dan hujan kritis terhadap ambang hujan dengan menggunakan data intensitas hujan harian dari Giovanni NASA. Analisis yang dilakukan dari data tersebut berupa grafik intensitas hujan kumulatif dan grafik ambang hujan. Hasil analisis ini berupa persamaan empirik ambang hujan anteseden, ambang hujan kritis dan ambang hujan regional dari beberapa kota di Indonesia. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa pada grafik ambang hujan didapatkan persamaan ambang batas hujan anteseden I = 11.217D-0.218 dan persamaan ambang batas hujan kritis I = 4.124D-1.781, sedangkan persamaan ambang batas hujan regional Provinsi Jawa Timur dengan persamaan Ia= 134.18D-2.152 dan Icr = 47.895D-0.618, Provinsi Jawa Tengah dengan persamaan Ia = 5.76D-3.227 dan Icr = 191.46D-2.274, Provinsi Jawa Barat dengan persamaan Ia = 140.05D-3.127 dan Icr = 91.656D-1.157, Provinsi Banten dengan persamaan Ia = 73.287D-2.596 dan Icr = 31.332D-0.561.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectAMBANG HUJANen_US
dc.subjectHUJAM ANTESEDENen_US
dc.subjectHUJAN KRITISen_US
dc.subjectPERINGATAN DINI PERGERAKAN TANAHen_US
dc.titleANALISIS AMBANG HUJAN UNTUK PERINGATAN DINI PERGERAKAN TANAH DI INDONESIAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record