Show simple item record

dc.contributor.advisorHUSEIN, RAHMAWATI
dc.contributor.authorPUSPITASARI, RAHMA DIAN
dc.date.accessioned2017-06-14T03:05:28Z
dc.date.available2017-06-14T03:05:28Z
dc.date.issued2017-01-30
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/10968
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan di Desa Wayang Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo. Alasan memilih Desa Wayang karena: (1) dalam dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa (LPPD) Wayang tahun 2011-2015 permasalahan dalam pembangunan yaitu partisipasi masyarakat Desa Wayang dalam berswadaya masih sangat kurang. (2) mayoritas masyarakat Desa Wayang sebenarnya mau untuk diajak berpartisipasi dalam hal swadaya/gotong-royong, namun ada satu Dukuh yang sulit diajak bergotong-royong bersama dan disisi lain dua Dukuh lainnya aktif pada saat diajak bergotong-royong (3) dilihat dari tingkat kehadiran masyarakat pada saat proses pelaksanaan pembangunan, satu Dukuh yang dikatakan kurang aktif tersebut lebih sedikit masyarakatnya yang hadir pada saat pelaksanaan pembangunan dibandingkan dua Dukuh lainnya. Partisipasi masyarakat dapat dilihat dalam bentuk buah pikiran/ide, tenaga, harta benda, uang, dan keterampilan. Partisipasi tersebut dibagi kedalam dua tipe yaitu (1) berdasarkan derajat kesukarelaan: bebas (spontan dan terbujuk) dan terpaksa. (2) berdasarkan cara keterlibatan: langsung dan tidak langsung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif (mix methode). Lokasi penelitian yaitu di Desa Wayang, yang terdiri dari 3 Dukuh. Objek penelitian dalam penelitian ini ialah Ketua PKD Wayang, Ketua BPD, dan masyarakat Desa Wayang yang diambil sampel secara acak (simple random sampling) sebanyak 94 orang dengan pembangian 29 orang untuk Dukuh Krajan, 34 orang untuk Dukuh Surodipo dan 28 orang untuk Dukuh Mutih. Teknik analisis data yang digunakan yaitu triangulasi data yang menggabungkan analisis kuantitaif yaitu statistik deskriptif menggunakan tabel frekuensi dan skala indeks dari penyebaran kuesioner, serta analisis data kualitatif dari hasil wawancara dengan Ketua PKD dan Ketua BPD Desa Wayang. Perbedaan antusias antara masyarakat Dukuh Krajan, Dukuh Surodipo, dan Dukuh Mutih terdapat pada kesadaran mereka untuk ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan. Hal ini dikarenakan kurangnya pendekatan tokoh masyarakat pada masyarakat, di Desa Wayang tokoh masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan. Jika tokoh masyarakat tidak melakukan pendekatan dengan baik kepada masyarakat, maka masyarakat akan susah digerakkan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Desa Wayang. Jadi, partisipasi yang diberikan oleh masyarakat masih bersifat top-down karena masyarakat akan berpartisipasi jika ada perintah dari tokoh mayarakat dan Pemerintah Desa Wayang, kecuali partisipasi dalam bentuk harta benda (kayu bakar, makanan dan minuman). Tidak ada perbedaan tingkat kehadiran masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Partisipasi masyarakat di Desa Wayang dalam pelaksanaan pembangunan fisik tahun 2016 mendapatkan nilai indeks 1,29 dengan kriteria tidak baik. Hal ini dikarenakan hanya masyarakat sekitar lokasi pembangunan yang berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectPartisipasi, Partisipasi Masyarakat, Pembangunan Desaen_US
dc.titlePARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DI DESA WAYANG KECAMATAN PULUNG KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2016en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 354en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record