Show simple item record

dc.contributor.advisorJAZAUL IKHSAN
dc.contributor.advisorPUJI HARSANTO
dc.contributor.authorWARDHANA, CANDRA
dc.date.accessioned2017-06-14T07:25:20Z
dc.date.available2017-06-14T07:25:20Z
dc.date.issued2017-05-27
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11016
dc.description.abstractSungai Progo adalah sungai yang mengalir di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Sungai ini bersumber dari lereng Gunung Sumbing. Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang mempunyai pasokan sedimen berupa pasir yang melimpah. Adanya sedimen menimbulkan keuntungan dan kerugian bagi sungai itu sendiri. Sedimen dapat berupa pasir yang berguna untuk bahan material pembangunan dan bila pasokan sedimennya tidak seimbang maka akan menimbulkan bencana degradasi dan agradasi sungai yang dapat mengerus jembatan dan tebing – tebing di sepanjang sungai khususnya Sungai Progo. Dalam pengukuran angkutan sedimen ini menggunakan metode pengujian lapangan langsung dengan alat Helley Smith. Penelitian ini meninjau dua titik tinjau yaitu, Sungai Progo pada Jembatan Ancol dan Jembatan Kebon Agung II pada bulan Maret dan April (Musim Penghujan). Metode pengujiannya dilaksanakan di hilir jembatan, lama pengujian yaitu 120 menit untuk setiap penampang sungai, dilakukan tiga kali pengambilan data. Dalam analisis angkutan sedimen ini didapatkan nilai diameter butiran di Jembatan Ancol D10= 0,0750 mm, D35=0,0925 mm, D50=0,1500 mm, D65= 0,3350 mm , D90= 1,500 mm, untuk tinjauan Jembatan Kebon Agung II D10=0,2000 mm, D35= 0,3750 mm, D50= 0,4340 mm, D65= 0,4900 mm , D90= 0,5600 mm . Jenis tanah untuk kedua titik tinjau ini adalah Sendy Silt, dengan nilai 2,68 gram/m3 dan 2,70 gram/m3 . Nilai angkutan sedimen yaitu Jembatan Ancol dihari pertama dengan debit 113,58 m3/detik 1,54 ton/hari, kedua debit 120,61 m3/detik 1,69 ton/hari, dan ketiga debit 144,87 m3/detik 2,85 ton/hari. Jembatan Kebon Agung II dengan debit 131,67 m3/detik 4,25 ton/hari, kedua debit 139,43 m3/detik 3,10 ton/hari, dan ketiga debit 147,82 m3/detik 5,26 ton/hari. Hubungan antara debit dengan kandungan sedimen dasar untuk titik tinjau Ancol atau Kebon Agung II saling berkaitan secara linier atau eksponensial. Debit naik maka nilai angkutan sedimenpun relatif naik. Nilai ini disebut korelasi positif.en_US
dc.description.sponsorshipSungai Progo adalah sungai yang mengalir di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta. Sungai ini bersumber dari lereng Gunung Sumbing. Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang mempunyai pasokan sedimen berupa pasir yang melimpah. Adanya sedimen menimbulkan keuntungan dan kerugian bagi sungai itu sendiri. Sedimen dapat berupa pasir yang berguna untuk bahan material pembangunan dan bila pasokan sedimennya tidak seimbang maka akan menimbulkan bencana degradasi dan agradasi sungai yang dapat mengerus jembatan dan tebing – tebing di sepanjang sungai khususnya Sungai Progo. Dalam pengukuran angkutan sedimen ini menggunakan metode pengujian lapangan langsung dengan alat Helley Smith. Penelitian ini meninjau dua titik tinjau yaitu, Sungai Progo pada Jembatan Ancol dan Jembatan Kebon Agung II pada bulan Maret dan April (Musim Penghujan). Metode pengujiannya dilaksanakan di hilir jembatan, lama pengujian yaitu 120 menit untuk setiap penampang sungai, dilakukan tiga kali pengambilan data. Dalam analisis angkutan sedimen ini didapatkan nilai diameter butiran di Jembatan Ancol D10= 0,0750 mm, D35=0,0925 mm, D50=0,1500 mm, D65= 0,3350 mm , D90= 1,500 mm, untuk tinjauan Jembatan Kebon Agung II D10=0,2000 mm, D35= 0,3750 mm, D50= 0,4340 mm, D65= 0,4900 mm , D90= 0,5600 mm . Jenis tanah untuk kedua titik tinjau ini adalah Sendy Silt, dengan nilai 2,68 gram/m3 dan 2,70 gram/m3 . Nilai angkutan sedimen yaitu Jembatan Ancol dihari pertama dengan debit 113,58 m3/detik 1,54 ton/hari, kedua debit 120,61 m3/detik 1,69 ton/hari, dan ketiga debit 144,87 m3/detik 2,85 ton/hari. Jembatan Kebon Agung II dengan debit 131,67 m3/detik 4,25 ton/hari, kedua debit 139,43 m3/detik 3,10 ton/hari, dan ketiga debit 147,82 m3/detik 5,26 ton/hari. Hubungan antara debit dengan kandungan sedimen dasar untuk titik tinjau Ancol atau Kebon Agung II saling berkaitan secara linier atau eksponensial. Debit naik maka nilai angkutan sedimenpun relatif naik. Nilai ini disebut korelasi positif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectANGKUTAN SEDIMENen_US
dc.subjectSUNGAI PROGOen_US
dc.subjectHELLEY SMITHen_US
dc.titlePENGUKURAN ANGKUTAN SEDIMEN DASAR PADA ALIRAN SUNGAI PROGO DENGAN MENGGUNAKAN ALAT HELLEY SMITH (TITIK TINJAUAN SUNGAI PROGO DI JEMBATAN KEBONAGUNG II DAN JEMBATAN ANCOL)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record