Show simple item record

dc.contributor.advisorHARSANTO, PUJI
dc.contributor.advisorIKHSAN, JAZAUL
dc.contributor.authorSURYADI, DEDY
dc.date.accessioned2017-06-15T01:59:34Z
dc.date.available2017-06-15T01:59:34Z
dc.date.issued2017-05-17
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11029
dc.description.abstractPilar jembatan merupakan konstruksi yang terletak di tengah sungai atau yang lain yang berfungsi sebagai pemiku lantara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas jembatan. Ketika pilar berada di tengah sungai, akan mengganggu pola aliran sungai tersebut, sehingga akan terjadinya sebuah gerusan lokal yang disebabkan karena adanya rintangan berupa pilar. Gerusan yang terjadi biasa disebut dengan gerusan lokal yang dapat menimbulkan kerusakan pada struktur pilar karena dasar sungai akan tergerus, menyebabkan kekuatan tumpuan pilar akan berkurang dan menyebabkan pilar tidak memiliki daya dukung sehingga pilar akan runtuh. Dari masalah ini dibutuhkan sebuah pemodelan untuk meminimalisir terjadinya gerusan lokal dari pilar jembatan dengan mensimulasikannya kedalam bentuk model. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software iRIC: Nays2DH 1.0 dengan debit 0,0052 m3/s, waktu 3 menit, aliran seragam, sedimen nonuniform dengan maksima lbutiran 0,975 mm, slope 0,0358, keadaan aliran superkritik dengan angka manning 0,0115, geometri penampang saluran dengan lebar 0,46 m dan panjang 2,5 m. selain model numerik disimulasikan juga di laboratorium dengan simulasi model fisik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 5 m dan tinggi 0,4 m dengan kondisi aliran superkritik dan aliran seragam, slope saluran 0,0358 menggunakan debit aliran Q= 0,0052 m3/detik, dengan angka manning 0,0115 dan material yang digunakan berupa pasir dengan nilai d50=0,955mm. Hasildari simulasi software iRIC: Nays2DH 1.0 pada analisa kecepatan didapat kecepatan tertinggi sebesar 1,15 m/s pada pilar persegi, sedangkan dari pilar lingkaran didapat kecepatan tertinggi sebesar 1,11 m/s. Pada pemodelan fisik analisa kecepatan terbesar pada pilar lingkaran sebesar 1,065 m/s dan pada pilar persegi sebesar 1,424 m/s. Kedua simulasi menunjukkan hasil kecepatan dari pilar persegi lebih besar dibanding dengan pilar lingkaran. Pada analisa pola aliran, simulasi dengan software iRIC: Nays2DH 1.0 memiliki hasil yang relatif sama dengan simulasi model fisik. Pola aliran pada pilar lingkaran lebih mengikuti bentuk pilar dibandingkan dengan pilar persegi yang memiliki sudut lebih besar maka pola alirannya melebar ke sisi samping dari pilar persegi. Pada hasil analisa elevasi gerusan, pilar dengan bentuk persegi memiliki gerusan yang lebih besar dibanding dengan pilar bentuk lingkaran, sehingga pilar lingkaran dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan bentuk pilar jembatan di lapangan.en_US
dc.description.sponsorshipPilar jembatan merupakan konstruksi yang terletak di tengah sungai atau yang lain yang berfungsi sebagai pemiku lantara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas jembatan. Ketika pilar berada di tengah sungai, akan mengganggu pola aliran sungai tersebut, sehingga akan terjadinya sebuah gerusan lokal yang disebabkan karena adanya rintangan berupa pilar. Gerusan yang terjadi biasa disebut dengan gerusan lokal yang dapat menimbulkan kerusakan pada struktur pilar karena dasar sungai akan tergerus, menyebabkan kekuatan tumpuan pilar akan berkurang dan menyebabkan pilar tidak memiliki daya dukung sehingga pilar akan runtuh. Dari masalah ini dibutuhkan sebuah pemodelan untuk meminimalisir terjadinya gerusan lokal dari pilar jembatan dengan mensimulasikannya kedalam bentuk model. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software iRIC: Nays2DH 1.0 dengan debit 0,0052 m3/s, waktu 3 menit, aliran seragam, sedimen nonuniform dengan maksima lbutiran 0,975 mm, slope 0,0358, keadaan aliran superkritik dengan angka manning 0,0115, geometri penampang saluran dengan lebar 0,46 m dan panjang 2,5 m. selain model numerik disimulasikan juga di laboratorium dengan simulasi model fisik dengan lebar saluran 0,46 m, panjang saluran 5 m dan tinggi 0,4 m dengan kondisi aliran superkritik dan aliran seragam, slope saluran 0,0358 menggunakan debit aliran Q= 0,0052 m3/detik, dengan angka manning 0,0115 dan material yang digunakan berupa pasir dengan nilai d50=0,955mm. Hasildari simulasi software iRIC: Nays2DH 1.0 pada analisa kecepatan didapat kecepatan tertinggi sebesar 1,15 m/s pada pilar persegi, sedangkan dari pilar lingkaran didapat kecepatan tertinggi sebesar 1,11 m/s. Pada pemodelan fisik analisa kecepatan terbesar pada pilar lingkaran sebesar 1,065 m/s dan pada pilar persegi sebesar 1,424 m/s. Kedua simulasi menunjukkan hasil kecepatan dari pilar persegi lebih besar dibanding dengan pilar lingkaran. Pada analisa pola aliran, simulasi dengan software iRIC: Nays2DH 1.0 memiliki hasil yang relatif sama dengan simulasi model fisik. Pola aliran pada pilar lingkaran lebih mengikuti bentuk pilar dibandingkan dengan pilar persegi yang memiliki sudut lebih besar maka pola alirannya melebar ke sisi samping dari pilar persegi. Pada hasil analisa elevasi gerusan, pilar dengan bentuk persegi memiliki gerusan yang lebih besar dibanding dengan pilar bentuk lingkaran, sehingga pilar lingkaran dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan perencanaan bentuk pilar jembatan di lapangan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectALIRAN DEBRISen_US
dc.subjectGERUSAN LOKALen_US
dc.subjectIRIC : NAYS2DH 1.0en_US
dc.subjectMODEL MATEMATIKen_US
dc.titleANALISA PENGARUH ALIRAN DEBRIS TERHADAP GERUSAN LOKAL PADA PILAR MENGGUNAKAN SOFTWARE iRIC: Nays2DH 1.0 (STUDI KASUS : PILAR PERSEGI DAN PILAR LINGKARAN DENGAN ALIRAN SUPERKRITIK)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record