Show simple item record

dc.contributor.advisorBAGUS SOEBANDONO
dc.contributor.advisorHAKAS PRAYUDA
dc.contributor.authorTIYANI, LILIS
dc.date.accessioned2017-06-16T06:33:45Z
dc.date.available2017-06-16T06:33:45Z
dc.date.issued2017-04
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11128
dc.description.abstractKajian pola, jenis dan faktor penyebab kerusakan bangunan merupakan hal penting yang tidak terpisahkan dari kajian tentang ilmu bangunan. Dengan kajian tersebut, para pelaku pembangunan seperti perencana, pelaksana, dan pengawas dapat melakukan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan pada pekerjaannya mendatang. Penelitian ini menggunakan beberapa panduan atau pedoman tingkat kerusakan untuk menganalisis atau mengevaluasi bangunan gedung berdasarkan Penilaian Kerentanan Gedung dengan Panduan Teknis Rehabilitasi Sekolah Aman Tahun 2011 (BNPB, 2011), Penilaian Kerentanan Gedung Dengan Kajian Cara Cepat Keamanan Bangunan Tembokan Sederhana Satu atau Dua Lantai yang Rusak Akibat Gempa dan Kajian Risiko Komponen Non-Struktur (Komponen Operasional dan Fungsional) (Teddy Boen, 2007), Rapid Visual Screening (RVS), dan Penilaian Kerentanan Gedung dengan berdasarkan Standar Pekerjaan Umum (PU). Penilaian evaluasi akhir struktur bangunan berdasarkan BNPB diperoleh nilai sebesar 40% untuk SD N Talkondo, SD N Krajan dan SD 2 Parang Tritis, untuk SD N Sono dan SD Muhammadiyah Babakan memperoleh nilai sebesar 28 % dan semuanya termasuk pada kategori nilai 2.56-100 ini menunjukkan bahwasannya semua SD diperlukan adanya perkuatan bangunan. Berdasarkan pedoman Kerentanan Gedung dengan Kajian Cara Cepat Keamanan Bangunan Tembokan Sederhana Satu atau Dua Lantai yang Rusak akibat Gempa & Kajian Risiko Komponen Non-Struktur memperoleh hasil 99,94% SD N Talkondo, 60% SD N Sono, 80% SD Muhammadiyah Babakan, 99,91% SD N Krajan, 99,96% SD 2 Parang Tritis, pada keterangan untuk SD N Talkondo, SD Muhammadiyah Babakan, SD N Krajan, SD 2 Parang Tritis mengacu pada R) Kerusakan ringan : 80-100, dan untuk SD N Sono mengacu pada S) Kerusakan sedang : 60-79. Berdasarkan PU untuk SD N Talkondo diperoleh nilai sebesar 0,215% kategori rusak ringan, SD N Sono diperoleh nilai sebesar 58,875% masuk dalam kategori rusak berat, SD Muhammadiyah Babakan diperoleh nilai sebesar 0,56321% masuk dalam kategori rusak ringan, SD N Krajan diperoleh nilai sebesar 0,18755% masuk dalam kategori rusak ringan, dan SD 2 Parang Tritis diperoleh nilai sebesar 0,174% masuk dalam kategori rusak ringan. Berdasarkan FEMA 154, Final score dari semua SD ini memperoleh nilai yang sama yaitu diperoleh nilai sebesar 3,3 atau 73,333% lebih besar 2 atau 44,44% ini membuktikan bahwa semua sekolah dikategorikan aman.en_US
dc.publisherFT UMYen_US
dc.titleKOMPARASI PERATURAN INVESTIGASI KEBENCANAAN PADA BANGUNAN SEKOLAH DI DAERAH PESISIR PANTAIen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS: SD N TALKONDO, SD N SONO, SD MUHAMMADIYAH BABAKAN, SD N KRAJAN, SD 2 PARANG TRITIS)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record