ANALISIS POTENSI SUMBER ENERGI ALTERNATIF UNTUK KONSERVASI ENERGI LISTRIK DI GEDUNG KEUANGAN NEGARA YOGYAKARTA
Abstract
Gedung Keuangan Negara Yogyakarta merupakan sebuah tempat pelayanan masyarakat yang termasuk ke dalam jenis bangunan yang mengonsumsi energi listrik yang cukup besar, sehingga sering menyebabkan terjadinya pemadaman listrik secara tiba-tiba akibat penggunaan listrik yang berlebihan. Penggunaan listrik yang berlebihan ini juga menyebabkan tagihan rekening listrik dari PLN yang setiap bulannya mencapai hingga ratusan juta rupiah. Untuk itu, dilakukanlah penelitian ini yang bertujuan untuk dapat merancang konfigurasi yang paling optimal dalam penggunaan solar panel dan dapat membandingkan antara sistem PLTS On-Grid dan PLN dalam aspek biaya dan emisi CO2.
Dalam mengetahui potensi sumber energi alternatif yaitu tenaga surya yang terhubung dengan PLN sebagai pembangkit listrik yang optimal dilakukan dengan cara melakukan penelitian berupa mengetahui data intensitas radiasi matahari, data beban listrik berupa data daya aktif selama 24 jam, dan data tarif luar waktu beban puncak dan waktu beban puncak dari PLN untuk GKN Yogyakarta. Kemudian, dilakukannya simulasi dengan menggunakan software homer untuk membantu pemodelan dari penggunaan solar panel yang paling optimal.
Dalam hasil penelitian ini didapatkan bahwa potensi sistem PLTS yang terhubung dengan grid PLN tidak layak untuk dilaksanakan karena mengingat biaya investasi awal hingga biaya pengeluaran selama masa operasi sistem ini termasuk cukup tinggi dengan nilai NPC sebesar $970.742. Namun, potensi pembangkit listrik yang sesuai untuk kondisi di lokasi penelitian adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang terhubung dengan grid PLN dengan konfigurasi pembangkit listrik yang paling optimal yaitu tanpa menggunakan baterai hanya menggunakan PV dengan kapasitas 91,35 kW, konverter dengan kapasitas 400 kW, dan daya jaringan grid PLN yang disalurkan ke sistem PLTS On-Grid ini sebesar 552 kW.