Show simple item record

dc.contributor.advisorPRATITI, BUDI
dc.contributor.authorTYAS, FANY LUKINANING
dc.date.accessioned2017-06-19T07:36:29Z
dc.date.available2017-06-19T07:36:29Z
dc.date.issued2017-02-01
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11220
dc.description.abstractLatar Belakang : Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence) adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dalam diri sendiri dan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri dan orang lain, serta kemampuan untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain. Kecerdasan emosi merupakan salah satu hal yang penting disamping IQ. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan seseorang dalam mengolah emosinya dengan kecanduan internet (adiksi internet). Adiksi internet (internet addiction) merupakan topik yang baru dan mendapatkan tanggapan serius dari kalangan akademik setelah istilah ini dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa seseorang dengan skor adiksi internet yang tinggi memiliki skor kecerdasan emosi yang rendah. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara adiksi internet (internet addiction) dengan kecerdasan emosional remaja di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Metode Penelitian : menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 62 siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta dengan 57 siswa masuk kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah siswa kelas VII atau VIII yang bersedia mengisi kuisioner secara lengkap. Tiap siswa akan mengisi dua kuisioner yang telah tervalidasi, yaitu kuisioner kecerdasan emosi yang terdiri atas 32 pernyataan dan kuisioner adiksi internet yang terdiri atas 20 pertanyaan. Hasil Penelitian : didapatkan 34 siswi perempuan dan 23 siswa laki-laki yang mengisi kuisioner secara lengkap. Mayoritas jumlah responden termasuk dalam kategori rendah (20  X  49) pada perhitungan skor adiksi internet yaitu sebanyak 29 siswa (50,9%) dan kategori sedang (86,25  X  95,25) pada perhitungan skor kecerdasan emosi yaitu sebanyak 29 siswa (50,9%). Siswa lakilaki mendapatkan rata-rata yang lebih tinggi daripada siswi perempuan pada skor adiksi internet dan kecerdasan emosi. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan skor secara signifikan antara siswa laki-laki dan perempuan. Hasil analisis dengan Pearson Correlation menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,469 dengan nilai p 0,000. Kesimpulan : terdapat hubungan antara adiksi internet (internet addiction) dengan kecerdasan emosi pada remaja di SMP Negeri 05 Yogyakarta. Tingkat keeratan keduanya adalah sedang. Semakin tinggi skor adiksi internet, maka semakin rendah skor kecerdasan emosi.en_US
dc.description.sponsorshipLatar Belakang : Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence) adalah kemampuan untuk mengenali perasaan dalam diri sendiri dan orang lain, kemampuan untuk memotivasi diri dan orang lain, serta kemampuan untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain. Kecerdasan emosi merupakan salah satu hal yang penting disamping IQ. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan seseorang dalam mengolah emosinya dengan kecanduan internet (adiksi internet). Adiksi internet (internet addiction) merupakan topik yang baru dan mendapatkan tanggapan serius dari kalangan akademik setelah istilah ini dimunculkan oleh Kimberly Young pada tahun 1996. Beberapa peneliti mengungkapkan bahwa seseorang dengan skor adiksi internet yang tinggi memiliki skor kecerdasan emosi yang rendah. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan antara adiksi internet (internet addiction) dengan kecerdasan emosional remaja di SMP Negeri 5 Yogyakarta. Metode Penelitian : menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 62 siswa SMP Negeri 5 Yogyakarta dengan 57 siswa masuk kriteria inklusi. Kriteria inklusi adalah siswa kelas VII atau VIII yang bersedia mengisi kuisioner secara lengkap. Tiap siswa akan mengisi dua kuisioner yang telah tervalidasi, yaitu kuisioner kecerdasan emosi yang terdiri atas 32 pernyataan dan kuisioner adiksi internet yang terdiri atas 20 pertanyaan. Hasil Penelitian : didapatkan 34 siswi perempuan dan 23 siswa laki-laki yang mengisi kuisioner secara lengkap. Mayoritas jumlah responden termasuk dalam kategori rendah (20  X  49) pada perhitungan skor adiksi internet yaitu sebanyak 29 siswa (50,9%) dan kategori sedang (86,25  X  95,25) pada perhitungan skor kecerdasan emosi yaitu sebanyak 29 siswa (50,9%). Siswa lakilaki mendapatkan rata-rata yang lebih tinggi daripada siswi perempuan pada skor adiksi internet dan kecerdasan emosi. Akan tetapi, tidak terdapat perbedaan skor secara signifikan antara siswa laki-laki dan perempuan. Hasil analisis dengan Pearson Correlation menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,469 dengan nilai p 0,000. Kesimpulan : terdapat hubungan antara adiksi internet (internet addiction) dengan kecerdasan emosi pada remaja di SMP Negeri 05 Yogyakarta. Tingkat keeratan keduanya adalah sedang. Semakin tinggi skor adiksi internet, maka semakin rendah skor kecerdasan emosi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectADIKSI INTERNETen_US
dc.subjectKECERDASAN EMOSIen_US
dc.subjectREMAJAen_US
dc.titleHUBUNGAN ANTARA ADIKSI INTERNET (INTERNET ADDICTION) DENGAN KECERDASAN EMOSI PADA REMAJA DI SMP NEGERI 05 YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 488en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record