Show simple item record

dc.contributor.advisorKAMAL, FATHURRAHMAN
dc.contributor.authorSAPUTRA, WISNU
dc.date.accessioned2017-07-07T06:57:34Z
dc.date.available2017-07-07T06:57:34Z
dc.date.issued2017-05-10
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11474
dc.descriptionChristianization mission entered Central Java in the end the 19 century when the Christian priests believed thet Central Java an Yogyakarta was not good land to suceed their mission. However, e priest named Fransiscus Van Lith tried to change the opinion by using approaches through education, culture, and translating the Bible into Javanese language. Fransiscus Van Lith did not only reach the common people, but he also approached the aristocrat. One of his acquqntiances who was close to and interested in him was Prince Sasaningrat, proven with the fact that he send his fous daughters to study in Cristian school in Mendut area, Magelang. History has noted that Yogyakarta an Magelang had been the object Christianization long time ago when at that time Yogyakarta an Magelang had been surrounded by Christian education centre, started from Ungaran, Salatiga, Boyolali, and Kebumen led by diocese of Semarang. This research focused on how Drs. H. Willibrordus Romanus Lasiman, MA. implemented the method in coping with the Christianization widely spread in Dukun sub-district. He was formely a priest who is now a great Islamis proselytizer in coping with Christianization in Dukun sub-district. It is important to know that in Dukun sub-district in 2012, there was one hamlet that consisted of 61 family of the missionary in Dukun sub-district could not be separted from Presbyterian complex of Van Lith Nubtilan that was not far from dukun sub-district. The research used qualitative method with data collecting techniques of in depth interview, documentation, observation, and field-note. The result of the reserch was that Drs. H. Willibrordus Romanus Lasiman, MA. in his proselytizing in Berut hamlet, Sumber Village, Dukun sub-district, Magelang regency, Central Java province used the method in Surah An-Nahl verse of 125, da’wah Bil Hikmah, Mau’idzah hasanah, and Mujadalah. Besides, he also used the method in Surah Ali Imran of 159 that were gentleness, no harshness, forgiving, asking for forgiveness, discussion, deternation, trusting in, and being loved by Allah.en_US
dc.description.abstractMisi Kristen masuk ke Jawa Tengah pada akhir abad ke 19, yang mana pada saat itu para imam Kristen berpendapat bahwa Jawa Tengah dan Yogyakarta bukanlah tanah yang subur untuk melancarkan misinya. Namun seorang pastor yang bernama Fransiscus Van Lith berusaha mengubah anggapan tersebut dengan menggunakan pendekatan melalui pendidikan, budaya, hingga menerjemahkan kitab suci dalam bahasa Jawa.Tidak hanya dari rakyat jelata Fransiscus Van Lith juga merambah pada golongan ningrat Yogyakarta. Salah satu kenalannya yang akrab dan tertarik dengannya adalah Pangeran Sasraningrat, dengan dibuktikan dengan disekolahkanya empat orang putrinya di sekolah Kristen di daerah Mendut Magelang. Sejarah telah mencatat bahwa Yogyakarta dan Magelang telah lama menjadi objek kristenisasi, yang pada saat itu kota Yogyakarta dan Magelang sudah dikelilingi oleh pusat-pusat pendidikan Kristen mulai dari ungaran, Salatiga, Boyolali, dan Kebumen yang dikepalai oleh keuskupan Semarang. Penelitian ini akan berfokus pada bagaimana metode yang diterapkan oleh Drs. Wilibrordus Romanus Lasiman, MA dalam menanggulangi Kristenisasi yang merajalela di kecamatan Dukun. Seorang mantan pendeta yang sekarang menjadi dai yang sangat handal dalam menanggulangi keistenisasi di kecamatan Dukun. Penting untuk diketahui bahwa di kecamatan Dukun pada tahun 2012 terdapat satu dusun yang yang yang terdiri dari 61 Kepala Keluarga dan hanya satu Kepala Keluarga saja yang Muslim. Kesuksesan misionaris di kecamatan Dukun sendiri tidak bisa dilepaskan dari komplek pasturan Van Lith Muntilan, yang memang tidak jauh dari kecamatan Dukun. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpul data wawancara mendalam, dokumentasi, observasi, dan catatan lapangan. Hasil dari penelitian adalah Drs. H. Willibrordus Romanus Lasiman MA. dalam berdakwah di dusun Berut, desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah menggunakan metode yang terdapat dalam surat Annhl 125 yakni dakwah Bil Hikmah, Mau’idzah hasanah, dan Mujadalah. Selain itu juga menggunakan metode yang terdaat dalam surat Ali Imran ayat 159 yakni lemah lembut, tidak kasar, pemaaf, memohonkan ampunan, musyawarah, bertekad bulat, bertawakal dan dicintai Allahen_US
dc.publisherFAI UMYen_US
dc.subjectMetode dakwah, Drs.Wilibrordus Romanus Lasiman, menanggulangi, kristenisasi. da’wah, Drs. H. Willibrordus Romanus Lasiman , coping with, christianizationen_US
dc.titleMETODE DAKWAH DRS WILIBRORDUS ROMANUS LASIMAN, MA. DALAM MENANGGULANGI KRISTENISASIen_US
dc.title.alternative( STUDI KASUS DI DUSUN BERUT, DESA SUMBER, KECAMATAN DUKUN, KABUPATEN MAGELANG, PROVINSI JAWA TENGAH)en_US
dc.typeThesis SKR FAI 239en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record