dc.description.abstract | Era reformasi di Indonesia telah melahirkan dilema, di satu sisi ada pengakuan dan
penumbuhkembangan prinsip-prinsip masyarakat madani dan multikulturalisme, namun
di sisi lain konflik-konflik horizontal bernuansa agama dan konflik vertikal antara
kelompok agama dengan negara masih sering terjadi.
Agak berbeda dengan awal tahun 2000-an yang ditandai dengan maraknya konflik
antarumat beragama, lima (5) tahun terakhir kehidupan keagamaan lebih banyak ditandai
dengan konflik internal umat Islam yang melibatkan kelompok sempalan,
Ketidakharmonisan dan konflik kekerasan intrakomunal Islam berkembang meluas
bukan hanya di berbagai daerah di Jawa, namun juga di luar Jawa seperti seperti antara
Ahmadiyah di Kuningan, Lombok dan tempat lain, kasus Syiah di Situbondo dan
Sampang, serta kasus penolakan kelompok Islam mapan terhadap keberadaan FPI di
Kudus dan Kalimantan Tengah.. Di pihak lain, walau di berbagai daerah ada kelompok
sempalan (khusus) namun tidak terjadi ketidakharmonisan dan konflik | |