Show simple item record

dc.contributor.advisorDIMAS BAGUS WIRANATAKUSUMA
dc.contributor.authorABDURRAHMAN, MUHAMMAD RIZAL
dc.date.accessioned2017-07-25T02:57:39Z
dc.date.available2017-07-25T02:57:39Z
dc.date.issued2017-04-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11813
dc.descriptionThe financial crises which happened in the year 1997/1998 and the global financial crises in the year 2008 brought an important lessons on the importance of early warning system prior the crises happens, especially on the currency crises in Indonesia. This study aimed at building of early warning system on the currency crises in Indonesia by calculating the index of currency crises and determining the variabels that can be the leading indicators in the currency crises. The data used in this study is the secondary monthly time series data from the year 1995 to 2015. The variabels used to form the Currency Crises Index (CCI) are the foreign exchange reserves and the exchange rate. The variabels used in this study are international interest rate (US), real exchange rate, world oil price, and M2/foreign exchange reserves. The model of analysis used is the signal approach method. The results show that Indonesia has undergone four periods of currency crises, which are 1997-1998, 1999, 2001, and 2008. There are two variabels that can be the leading indicators or the potential triggers on the currency crises in Indonesia which are the international interest rate (US) and real exchange rate. Therefore, Bank Indonesia must be careful in taking a policy related to the decision of domestic interest rates by considering the domestic inflation conditions and keeping the stability of macro economy, so that it can minimize the impacts the increase of international interest rates (US interest rate) and real exchange rate.en_US
dc.description.abstractKrisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997/1998 dan krisis keuangan global pada tahun 2008 memberikan pelajaran yang sangat berharga akan pentingnya untuk membangun sistem deteksi dini sebelum terjadinya krisis, khususnya krisis nilai tukar di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk membangun sistem deteksi dini krisis nilai tukar di Indonesia dengan menghitung indeks krisis nilai tukar dan menentukan variabel apa saja yang dapat menjadi leading indicators dalam krisis nilai tukar. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder time series bulanan dari tahun 1995M01-2015M12. Variabel yang digunakan untuk membentuk Currency Crises Index (CCI) yaitu cadangan devisa dan nilai tukar. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu suku bunga internasional (US), nilai tukar riil, harga minyak dunia dan M2/cadangan devisa. Model analisis yang digunakan yaitu metode pendekatan sinyal (signal approach). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Indonesia telah mengalami empat periode krisis nilai tukar yakni pada tahun 1997-1998, 1999, 2001 dan 2008. Terdapat dua variabel yang dapat menjadi leading indicators atau pemicu potensi terjadinya krisis nilai tukar di Indonesia yaitu variabel suku bunga internasional (US) dan nilai tukar riil. Oleh karena itu, Bank Indonesia harus berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait penentuan suku bunga domestik dengan mempertimbangkan kondisi inflasi dalam negeri dan tetap menjaga kestabilan makro ekonomi, agar dapat meminimalisir dampak dari kenaikan suku bunga internasional (US interest rate) dan nilai tukar riil.en_US
dc.publisherFE UMYen_US
dc.subjectKrisis Nilai Tukar, Leading Indicators, Signal Approach, Sistem Deteksi Dini. currency crises, early warning system, leading indicators, signal approach.en_US
dc.titleANALISIS SISTEM DETEKSI DINI TERHADAP KRISIS NILAI TUKAR DI INDONESIAen_US
dc.typeThesis SKR F E 459en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record