Show simple item record

dc.contributor.advisorYULI UTAMI
dc.contributor.advisorKHALIFANY ASH SHIDIQI
dc.contributor.authorNURROHMAH, AFIATA PUTRI
dc.date.accessioned2017-07-25T04:02:07Z
dc.date.available2017-07-25T04:02:07Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11831
dc.description.abstractPada perbankan syariah memiliki pembiayaan fungsi sebagai penyaluran dana bagi pihak yang membutuhkan, salah satunya pembiayaan prinsip bagi hasil yaitu mudharaba. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh jangka panjang dan respon terhadap shock yang terjadi pada variabel yang diteliti dengan pengaruh variabel TPF, NPF dan PSP Terhadap pembiayaan mudharaba bank umum syariah di indonesia. Data data yang digunakan dalam penelitian ini dari laporan keuangan bank umum syariah dan unit usaha syariah di indonesia. Data yang di ambil laporan keuangan bulanan dari bulan januari 2010 sampai bulan Desember 2015. Memanfaatkan Vector Error Correction Model atau metode estimasi VECM. Temuan dari penelitian ini adalah hal ini berarti. Berdasarkan hasil penelitian dalam jangka panjang pada DPK menunjukan nilai yang negatif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharaba ini inilah DPK disalurkan pada pembiayaan lainya karena Mudharaba menurun karena resiko yang tinggi masyarakat cenderung memilih pembiayaan lainnya. Begitu juga dengan NPF menunjukan negatif dan signifikan ini dikarenakan semakin rendahnya NPF semakin bagus untuk pembiayaan dalam perbankan. BHS menunjukan positif dan signifikan dikarenakan sehingga semakin tinggi tingkat bagi hasil maka semakin tinggi pembiayaan yang diberikan karena keuntungan yang diperoleh bank pun akan semakin tinggi. Sedangkan jangka pendek Third Party Fund menyatakan bahwa pada lag 1 menyatakan negatif dan tidak signifikan hal ini terjadi karena perbankan syariah mengalokasikan TPF pada pembiayaan yang potensial dan menjadi minat masyarakat dan pada lag 2 menyatakan positif tidak signifikan karena perbankan syariah meminimalisir kesenjangan alokasi pembiayaan dengan cara menetapkan presentase alokasi TPF Ini berbeda dengan jangka panjang menghasil kan negatif dan signifikan terhadap mudharaba. Sedangkan variabel Non Performing Financing dan Profit Sharing Percentage menghasikan positif dan signifikan Hal ini terjadi karena kenaikan NPF tidak lebih besar dari selisih pembiayaan (total pembiayaan-total NPF=pembiayaan murni) sedangkan PSP dikarenakan tingkat bagi hasil yang meningkat di ikuti juga dengan mudharaba yang meningkat pula. Untuk respon impuls dan kesalahan perkiraan variance decomposition, Profit Sharing Percentage yang memiliki shock paling tertinggi.en_US
dc.language.isoenen_US
dc.publisherFACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS INTERNATIONAL PROGRAM UMYen_US
dc.subjectMudharabaen_US
dc.subjectDana Pihak Ketiga (DPK)en_US
dc.subjectNon Performing Financing (NPF)en_US
dc.subjectNisbah Bagi Hasilen_US
dc.subjectVECMen_US
dc.titleFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABA MENGGUNAKAN VECTOR ERROR CORRECTION MODEL DARI TAHUN 2010 HINGGA 2015en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record