HUBUNGAN ANTARA POLUSI UDARA DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN
Abstract
ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut merupakan penyakit
yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Tingkat mortalitas ISPA pada bayi,
anak-anak dan orang lanjut usia cukup tinggi, terutama di negara-negara dengan
pendapatan per-kapita rendah dan menengah seperti Indonesia. ISPA memiliki
beberapa faktor risiko diantaranya adalah paparan asap rokok, asap bahan bakar
memasak tradisional, dan asap obat nyamuk bakar dimana hal itu didefinisikan
sebagai polusi udara dalam rumah yang dapat menyebabkan gangguan pada
saluran pernafasan maupun paru-paru. Penting bagi masyarakat untuk mengetahui
apakah paparan polusi udara dalam rumah merupakan faktor risiko bagi kesehatan
pernafasan mereka, dengan harapan masyarakat dapat memiliki pola hidup yang
bersih dan sehat.
Tujuan: Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mengetahui faktor risiko dari
kejadian ISPA pada anak usia balita di Puskesmas Wirobrajan dengan
menggunakan kuesioner yang tervalidasi.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis cross sectional dan
menggunakan uji chi-square yang melibatkan 73 responden yang berkunjung ke
Puskesmas Wirobrajan pada bulan September hingga Oktober 2016.
Hasil: Hasil analisa statistik diperoleh nilai p = 0,007. Hasil ini berarti terdapat
hubungan beda proporsi yang bermakna antara polusi udara dalam rumah dengan
kejadian ISPA pada anak usia balita (PR = 2,52)
Kesimpulan: Terdapat hubungan beda proporsi yang bermakna antara balita yang
terpapapar polusi udara dalam rumah dengan balita yang tidak terpapar terhadap
kejadian ISPA. Dari penelitian ini didapatkan prevalens ratio >1, yang artinya
prevalen penyakit atau kemungkinan munculnya efek pada balita yang terpapar
polusi udara dalam rumah lebih besar dibandingkan dengan yang tidak terpapar.