PENGARUH INTERAKSI KOMUNIKASI ORANG TUA DARI KALANGAN EKONOMI RENDAH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 0-3 TAHUN
Abstract
Latar Belakang :Kemampuan bahasa adalah kemampuan memberi respon suara,
berbicara, berkomunikasi, dan mengikuti perintah. Data RS Dr. Kariadi Semarang
tahun 2007, 22,9% anak terlambat berbicara, dan 2,98% anak mengalami
gangguan perkembangan bahasa. Gangguan perkembangan bahasa pada fase
“Golden age" akan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Interaksi
komunikasi serta status sosio ekonomi keluarga juga berhubungan dengan
perkembangan bahasa anak.Oleh karena pentingnya perkembangan bahasa anak
pada fase “Golden age", maka diperlukan penelitian tentang pengaruh interaksi
komunikasi orang tua dengan perkembangan bahasa anak usia 0-3 tahun pada
kalangan masyarakat ekonomi rendah di Kota Yogyakarta.
Metode :Cohort prospective dilakukan terhadap 35 anak usia 0-3 tahun di
Kelurahan Keparakan, Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta melalui dua kali
pengambilan data dengan jeda observasi selama tiga bulan. Dilakukan Uji
Spearman untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan variabel
terikat, serta Uji Regresi Logistik Ordinal untuk mengetahui faktor mana yang
berpengaruh terhadap variabel terikat.
Hasil :Terdapat hubungan antara durasi/kuantitas interaksi komunikasi orang tua
terhadap perkembangan bahasa anak (p<0,001). Selanjutnya, kuantitas interaksi
lebih berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak dibandingkan dengan
kualitas interaksi (p=0,481). Sedangkan, faktor lain yang berpengaruh terhadap
perkembangan bahasa anak adalah jenis kelamin (p = 0,013). Hal ini disebabkan
oleh perbedaan faktor identifikasi serta jenis aktivitas atau permainan anak yang
berbeda.
Kesimpulan :Semakin lama interaksi komunikasi orang tua maka semakin rendah
kejadian gangguan bahasa pada anak.