dc.contributor.advisor | PINTADI, HASTORO | |
dc.contributor.author | ZEUSYTA, CHINTYA ZUHA | |
dc.date.accessioned | 2017-08-01T03:39:45Z | |
dc.date.available | 2017-08-01T03:39:45Z | |
dc.date.issued | 2017-01-31 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12341 | |
dc.description | Kehilangan gigi merupakan salah satu perubahan jaringan rongga mulut. Gigi yang hilang tidak segera diganti dapat menimbulkan kesulitan bagi pasien sendiri, seperti mengunyah makanan, adanya gigi yang supraerupsi, miring atau bergeser. Penggantian gigi yang hilang dapat dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat.
Indonesia memiliki permasalahan pada gigi dan mulut sebesar 25,9%, prevalensi kehilangan gigi pada kelompok umur 55 – 64 tahun sebesar 10,13% dan pada usia ≥ 65 tahun sebesar 17,05%. Penyebab utama kehilangan gigi lansia di Indonesia adalah karies dan penyakit periodontal.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kebersihan gigi dan mulut (OHI) pasien pra-pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di RSGM UMY menurut jenis kelamin.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder dari rekam medis pada pasien Pasien pra-pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di RSGM UMY periode 1 April 2014 – 31 Maret 2015. Dalam penelitian didapatkan 72 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil pemeriksaan pada 72 sampel, status kebersihan gigi dan mulut (OHI) yang baik sebanyak 37 (51,4%), sedang 24 (33,3%), dan buruk 11 (15,3%). Laki-laki yang memiliki OHI baik 15 (20,8%), sedang 8 (11,1%), dan buruk 10 (13,9%). Dan perempuan yang memiliki OHI baik 22 (30,6%), sedang 16 (22,2%), dan buruk 1 (1,4%).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa status kebersihan gigi dan mulut (Oral Hygiene Index) pada pasien pra-pengguna GTSL perempuan lebih baik daripada laki-laki. | en_US |
dc.description.abstract | Kehilangan gigi merupakan salah satu perubahan jaringan rongga mulut. Gigi yang hilang tidak segera diganti dapat menimbulkan kesulitan bagi pasien sendiri, seperti mengunyah makanan, adanya gigi yang supraerupsi, miring atau bergeser. Penggantian gigi yang hilang dapat dilakukan dengan pembuatan gigi tiruan lepasan atau gigi tiruan cekat.
Indonesia memiliki permasalahan pada gigi dan mulut sebesar 25,9%, prevalensi kehilangan gigi pada kelompok umur 55 – 64 tahun sebesar 10,13% dan pada usia ≥ 65 tahun sebesar 17,05%. Penyebab utama kehilangan gigi lansia di Indonesia adalah karies dan penyakit periodontal.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kebersihan gigi dan mulut (OHI) pasien pra-pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di RSGM UMY menurut jenis kelamin.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder dari rekam medis pada pasien Pasien pra-pengguna gigi tiruan sebagian lepasan di RSGM UMY periode 1 April 2014 – 31 Maret 2015. Dalam penelitian didapatkan 72 sampel yang memenuhi kriteria inklusi.
Hasil pemeriksaan pada 72 sampel, status kebersihan gigi dan mulut (OHI) yang baik sebanyak 37 (51,4%), sedang 24 (33,3%), dan buruk 11 (15,3%). Laki-laki yang memiliki OHI baik 15 (20,8%), sedang 8 (11,1%), dan buruk 10 (13,9%). Dan perempuan yang memiliki OHI baik 22 (30,6%), sedang 16 (22,2%), dan buruk 1 (1,4%).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa status kebersihan gigi dan mulut (Oral Hygiene Index) pada pasien pra-pengguna GTSL perempuan lebih baik daripada laki-laki. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | OHI, GTSL, kebersihan gigi dan mulut, jenis kelamin | en_US |
dc.title | GAMBARAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN PRA-PENGGUNA GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN DI RSGM UMY MENURUT JENIS KELAMIN | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
031 | en_US |