| dc.contributor.advisor | PRAMONO, ARDI | |
| dc.contributor.author | RAHARJO, BAGUS PUTRA | |
| dc.date.accessioned | 2017-08-01T04:07:14Z | |
| dc.date.available | 2017-08-01T04:07:14Z | |
| dc.date.issued | 2017-04-03 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12351 | |
| dc.description | Latar Belakang: Informed consent merupakan prosedur medis yang diberikan sebelum operasi. Operasi adalah tindakan medis yang berbahaya dan menimbulkan rasa sakit yang mungkin menyebabkan kecemasan pada pasien. Kecemasan berupa kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar. Selama proses operasi berlangsung diperlukan pembiusan untuk mempermudah kerja dokter. Pemberian informed consent pemberian general anesthesia oleh dokter anestesi mungkin dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien preoperative, karena pembiusan umum bekerja dengan menekan sistem syaraf pusat secara reversible dan menyebabkan hilangnya rasa sakit.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pasien preoperative sebelum dan sesudah dilakukan informed consent anesthesia pemberian pembiusan umum.
Metode: Penelitian ini berjenis quasi experiment dengan desain one group pretest and posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien preoperative dengan pemberian informed consent anesthesia pemberian pembiusan umum di Rumah Sakit PKU Gamping yang diambil menggunakan teknik konsekutif sampling dengan 41 responden. Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan skala HARS yang valid dan reliable (0.93 dan 0.97). Kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan uji komparatif marginal homogenity.
Hasil dan Pembahasan: Dari penelitian ini didapatkan nilai signifikansi atau nilai p yaitu 0.007 atau p<0.05 yang berarti kedua variabel memiliki perbedaan yang bermakna.
Kesimpulan: Terdapat penurunan tingkat kecemasan yang bermakna pada pasien preoperative antara sebelum dan sesudah dilakukan informed consent anesthesia pemberian pembiusan umum. | en_US |
| dc.description.abstract | Latar Belakang: Informed consent merupakan prosedur medis yang diberikan sebelum operasi. Operasi adalah tindakan medis yang berbahaya dan menimbulkan rasa sakit yang mungkin menyebabkan kecemasan pada pasien. Kecemasan berupa kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar. Selama proses operasi berlangsung diperlukan pembiusan untuk mempermudah kerja dokter. Pemberian informed consent pemberian general anesthesia oleh dokter anestesi mungkin dapat menurunkan tingkat kecemasan pasien preoperative, karena pembiusan umum bekerja dengan menekan sistem syaraf pusat secara reversible dan menyebabkan hilangnya rasa sakit.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat kecemasan pasien preoperative sebelum dan sesudah dilakukan informed consent anesthesia pemberian pembiusan umum.
Metode: Penelitian ini berjenis quasi experiment dengan desain one group pretest and posttest. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien preoperative dengan pemberian informed consent anesthesia pemberian pembiusan umum di Rumah Sakit PKU Gamping yang diambil menggunakan teknik konsekutif sampling dengan 41 responden. Tingkat kecemasan diukur dengan menggunakan skala HARS yang valid dan reliable (0.93 dan 0.97). Kemudian dilakukan analisa data dengan menggunakan uji komparatif marginal homogenity.
Hasil dan Pembahasan: Dari penelitian ini didapatkan nilai signifikansi atau nilai p yaitu 0.007 atau p<0.05 yang berarti kedua variabel memiliki perbedaan yang bermakna.
Kesimpulan: Terdapat penurunan tingkat kecemasan yang bermakna pada pasien preoperative antara sebelum dan sesudah dilakukan informed consent anesthesia pemberian pembiusan umum. | en_US |
| dc.language.iso | other | en_US |
| dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
| dc.subject | informed consent anesthesia, pembiusan umum, kecemasan | en_US |
| dc.title | PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIVE SEBELUM & SESUDAH INFORMED CONSENT PEMBERIAN GENERAL ANESTHESIA DI RUMAH SAKIT PKU GAMPING | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FKIK
084 | en_US |
