HUBUNGAN BERAT BADAN BERLEBIH DENGAN PENYEMBUHAN LUKA SECTIO CAESAREA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING YOGYAKARTA
Abstract
Latar Belakang: Sectio Cesarea adalah proses persalinan dengan membuat insisi pada bagian uterus melalui dinding abdomen dengan tujuan untuk meminimalkan risiko ibu dan janin yang timbul selama kehamilan atau dalam persalinan serta mempertahankan kehidupan atau kesehatan ibu dan janinnya. Tindakan Sectio Caesarea dapat menimbulkan suatu luka yang kadang dapat sembuh cepat maupun lambat, salah satu faktor penyembuhan luka yaitu status gizi yang dapat dinilai dengan mengukur indeks masa tubuh ibu yang melalukan Sectio Caesarea.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan prospective cohort dengan pengamatan data primer untuk mengetahui hubungan berat badan berlebih dengan penyembuhan luka. Jumlah responden penelitian sebanyak 30 pasien Sectio Caesarea dari Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta yang masuk kriteria inklusi. Tiap responden penelitian akan dinilai penyembuhan luka pada hari ke dua dan ke sembilan setelah Sectio Caesarea dengan menggunakan Skala REEDA, kemudian diukur indeks masa tubuhnya pada hari ke sembilan untuk diklasifikasikan berat badan berlebih atau tidak berlebih.
Hasil Penelitian: sejumlah 27 orang (90%) sedangkan 3 orang (10%) lainnya masuk berat badan tidak berlebih. Didapatkan nilai rata-rata skala REEDA pada hari ke-2 setelah Sectio Caesarea dari kategori Redness 0.30 ± 0.750, Edema 0.13 ± 0.507, Ecchymosis 0.03 ± 0.183, Discharge 0.27 ± 0.828 dan Approximation 0.23 ± 0.430. Pada rata-rata skala REEDA di hari ke-9 didapatkan 0 ± 0 pada semua aspek. Dari nilai uji Mann Whitney, didapatkan hasil dimana nilai statistic uji Z yang kecil yaitu 0.000 dan nilai Asymp.sig.(2-tailed) adalah 1.000, dimana nilai p>0.05
Kesimpulan: belum terdapat cukup bukti yang menunjukkan adanya hubungan berat badan berlebih dengan penyembuhan luka Sectio Caesarea di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta