| dc.contributor.advisor | | |
| dc.contributor.author | HUDI, RIEFKI INDIRA | |
| dc.date.accessioned | 2017-08-08T03:49:21Z | |
| dc.date.available | 2017-08-08T03:49:21Z | |
| dc.date.issued | 2017-06-06 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12569 | |
| dc.description | Background : Typhoid fever is a disease caused by the bacterium Salmonella typhi. An increase in the incidence of typhoid fever each year. Management of typhoid fever therapy with antibiotics and typhoid fever therapy success depends on careful use of antibiotics.
Objective : The purpose of this study was to determine the accuracy of the use of antibiotics in adult patients with typhoid fever inpatient Hospital Puri Asih Salatiga in January-August 2016.
Methods : The type of research is a descriptive research with data collection retrospectively and analyzed descriptively. The population used is typhoid fever in adult patients hospitalized in the Hospital Puri Asih Salatiga. The sampling method is done by simple random sampling method. Sample criteria were adult patients and patients with a diagnosis of typhoid fever without comorbidities.
Result : The results showed that the most widely used antibiotic for the treatment of typhoid fever is ceftriaxsone with 47 (70.15%) cases, the category of rationality is 20 (29.85%) cases including categories IV A, 6 (8.96%) cases category III B, 3 (4.48%) cases category IV C and 1 (1.49%) III A category.
Conlusion : The rationality of antibiotics in adult patients with typhoid fever inpatient Hospital Puri Asih Salatiga was 37 cases (55,22%). | en_US |
| dc.description.abstract | Latar Belakang : Demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Terjadi peningkatan angka kejadian demam tifoid setiap tahun. Penatalaksanaan terapi demam tifoid dengan diberikan antibiotik dan keberhasilan terapi demam tifoid tergantung pada ketepatan penggunaan antibiotik.
Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketepatan penggunaan antibiotik pada pasien dewasa demam tifoid di bangsal penyakit dalam RSU Puri Asih Salatiga periode Januari-Agustus 2016.
Metode : Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengumpulan data secara retrospektif dan dianalisis secara deskriptif. Populasi yang digunakan adalah pasien dewasa demam tifoid pada bangsal penyakit dalam RSU Puri Asih Salatiga. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Kriteria sampel adalah pasien dewasa dan pasien dengan diagnosis demam tifoid tanpa penyakit penyerta. Hasil penelitian menunjukkan 67 kasus masuk dalam kriteria inklusi. Hasil dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan membandingkan standar Depkes RI tahun 2006.
Hasil : Hasil menunjukan antibiotika yang paling banyak digunakan dokter untuk terapi demam tifoid adalah seftriakson yaitu 47 (70,15%) kasus, kategori rasionalitas adalah sebanyak 20 (29,85%) kasus termasuk katogori IV A, 6 (8,96%) kasus termasuk kategori III B, 3 (4,48%) kasus termasuk kategori IV C dan 1 (1,49) kasus termasuk kategori III A.
Kesimpulan : Angka rasionalitas antibiotik pada pasien dewasa demam tifoid di bangsal penyakit dalam RSU Puri Asih Salatiga adalah 37 kasus (55,22%). | en_US |
| dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
| dc.subject | Rasionalitas, antibiotika, demam tifoid. Rationality, antibiotic, typhoid fever. | en_US |
| dc.title | EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU PURI ASIH SALATIGA | en_US |
| dc.type | Thesis
SKR
FKIK
140 | en_US |
