ANALISIS POTENSI KINERJA SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID SISTEM INOVASI DAERAH PANTAI BARU
Abstract
Sumber energi terbarukan merupakan solusi energi alternatif dalam
mengatasi krisis energi listrik di Indonesia. Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid
(PLTH) di Pantai Baru Pandansimo Bantul Yogyakarta merupakan pilot project
energi hibrid berbasis pada potensi energi surya dan kekuatan angin yang dijadikan
model dalam pengembangan energi terbarukan secara terintegrasi melalui Sistem
Inovasi Daerah (SIDa). Kinerja sebuah sistem pembangkit hibrid dapat ditinjau dari
segi keandalan sistem dan ekonomi. Secara menyeluruh, integrasi pada sistem
PLTH merupakan sistem yang multivariable sehingga untuk memodelkan sistem
hibrid digunakan bantuan perangkat lunak, dalam hal ini HOMER (Hybrid
Optimization Model for Electric Renewables) versi 2.68. Perangkat lunak ini
mengoptimasi desain sistem pembangkit hibrid berdasarkan nilai NPC terendah
dengan output estimasi ukuran atau kapasitas sistem, dan biaya. Konfigurasi sistem
PLTH Pandansimo terdiri dari PLTS dan PLTB.
Analisis sistem PLTH Pandansimo dilakukan melalui dua pemodelan sistem
Off-Grid dan On-Grid. Pertama, hasil analisis menunjukkan bahwa sistem PLTH
Off-Grid layak dalam memenuhi kebutuhan pengguna energi listrik berdasarkan
total nilai bersih sekarang (NPC) sebesar US$ 307.302, biaya pembangkitan (COE)
sebesar US$ 0,872 per kWh, kapasitas produksi listrik yang dihasilkan sebesar
121.239 kWh pertahun, dan memiliki kelebihan tenaga listrik selama setahun
sebesar 94.705 kWh. Kedua, konfigurasi sistem PLTH On-Grid mampu
meningkatkan efektifitas PLTH Pandansimo dalam pemanfaatan sumber energi
terbarukan sehingga dapat menurunkan NPC menjadi US$ 253,850, dengan biaya
COE sebesar US$ 0,720. Kemampuan menjual energi listrik pertahun sebesar
94.705 kWh. Konfigurasi sistem ke Grid juga dapat menurunkan emisi CO2
jaringan sebesar 31.557 kg pertahun.