KORELASI ANTARA KADAR ASAM URAT DAN KREATININ SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2
Abstract
Latar Belakang : International Diabetes Federation (IDF) melaporkan bahwa terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes pada tahun 2013. Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang pada tahun 2035. Kelainan metabolik seperti diabetes melitus sering dihubungkan dengan peningkatan kadar asam urat. Asam urat baru-baru ini muncul sebagai faktor yang dapat meningkatkan stress oksidatif dan mengaktivasi sistem renin angiotensin aldosteron. Kadar asam urat juga dapat digunakan sebagai penanda inflamasi maupun untuk memprediksi komplikasi metabolik dan kardiovaskuler. Salah satu komplikasi diabetes melitus adalah Chronic Kidney Disease dan nefropati DM. Indikator Chronic Kidney Disease dan nefropati DM salah satunya adalah adanya peningkatan kadar kreatinin serum. Pemeriksaan kadar kreatinin serum dapat digunakan untuk menilai fungsi ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara kadar asam urat dan kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional dan responden diambil dari rekam medis pasien diabetes melitus tipe 2 di RS PKU 1 Muhammadiyah Yogyakarta dan di RSUD Kota Yogyakarta pada bulan Desember 2016 – April 2017. Uji korelasi kategorikal Spearmen digunakan untuk menganalisis hasil penelitian ini.
Hasil : Total responden penelitian ini berjumlah 93 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara kadar asam urat dan kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 (P=0,043, r=0,211).
Kesimpulan : Terdapat korelasi antara kadar asam urat dan kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2.