dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | RIYANTO, SUGENG | |
dc.date.accessioned | 2017-08-09T01:26:25Z | |
dc.date.available | 2017-08-09T01:26:25Z | |
dc.date.issued | 2017-06-14 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12625 | |
dc.description | Background : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) was an infection illness which
caused by dangue virus transmitted to human through mosquitos bites from Aedes
genus, it was Aedes aegypti or Aedes albopictus. Aedes aegypti mosquitos was the
main vector as transmitting vector and mostly found in case of dengue hemorrhagic
fever in Indonesia. Population density can be one of factors spreading DHF
disease. Therefore it important to know the relation beetwen population density
with dengue hemorrhagic fever in Sleman Regency.
Methods : This studies design was observational analytical by using a retrospective
longitudinal approach. Data taken was secondary data. Purposive sampling was
used for taking the sample in this studies, it was in 5 Sub-District choosen in Sleman
Regency, Depok, Gamping, Godean, Sleman and Pakem. Then, the data was
analyzed by using Spearman correlation test.
Result : The data of population density and (DHF) cases was then conducted a
correlation test by using Spearman correlation test. The result from the test was p
= 0.000 (<0,05) thats means any correlation between population density with
incidence of dengue hemorrhagic fever in Sleman Regency. The value of correlation
coefficient obtained for 0,753 which had a positive value.
Conclusion : There was a significant relation between population density with the
incidence of dengue hemorrhagic fever in Sleman Regency. | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang : Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk dari genus Aedes, yaitu Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk
Aedes aegypti merupakan vektor yang paling utama sebagai vektor penular dan
paling banyak ditemukan pada kasus demam berdarah dengue di Indonesia.
Kepadatan penduduk dapat menjadi salah satu faktor penyebaran penyakit DBD.
Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan kepadatan penduduk dengan
kejadian demam berdarah dengue di Kabupaten Sleman.
Metode : Desain penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan
menggunakan pendekatan retrospektif longitudunal. Data yang diambil berupa data
sekunder. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling,
yakni pada 5 Kecamatan terpilih di Kabupaten Sleman, yaitu Kecamatan Depok,
Gamping, Godean, Sleman dan Pakem. Data tersebut kemudian dilakukan uji
analisis menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil : Data kepadatan penduduk dan kejadian DBD dilakukan uji korelasi dengan
menggunakan Uji korelasi Spearman. Hasil yang didapatkan adalah p = 0.000
(<0,05) yang berarti terdapat hubungan kepadatan penduduk dengan kejadian DBD
di Kabupaten Sleman. Nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,753 yang bernilai
positif.
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kepadatan penduduk
dengan kejadian demam berdarah dengue di Kabupaten Sleman. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Demam Berdarah Dengue (DBD), Kepadatan Penduduk, Korelasi. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Population Density, Correlation | en_US |
dc.title | HUBUNGAN KEPADATAN PENDUDUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SLEMAN | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
127 | en_US |