Show simple item record

dc.contributor.advisorAULIA, ALY
dc.contributor.authorPRASETYO, KURNIAWAN ANDRE
dc.date.accessioned2017-08-14T06:16:45Z
dc.date.available2017-08-14T06:16:45Z
dc.date.issued2017-04-27
dc.identifier.citation(Analisis Semiotika Roland Barthes dalam Film Siti)en_US
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12843
dc.descriptionFilm is an effective tool to inform and influence public opinion. The film is able to bring the message to be conveyed to the audience, both in the information, entertainment or just propaganda. In the world of Indonesian cinema women's issues still be an interesting thing. In Indonesia, women are constructed with various myths. In Java, there is an assumption that women do not need high school, because it will eventually work in the kitchen as well. The effect of these images make women placed in a lower position in social class, economy, politics and power. This study seeks to analyze about Java coast representation of women contained in the Eddie Cahyono’s movie titled Siti. The method used in this research is the semiotic Roland Barthes. Which semiotic Roland Barthes emphasizes the meaning of denotation, connotation and myth. Semiotic Roland Barthes used researchers to dissect the sign contained in this. The analysis showed that coastal Javanese women who became the main character in the film has a dual role: the role of domestic and public roles. Slightly against the common view that women only focused on the domestic sphere, this film depicts the have an important role in the public sphere.en_US
dc.description.abstractFilm adalah alat yang efektif untuk menyampaikan informasi dan membangun opini publik.Film mampu membawa pesan untuk disampaikan kepada khalayak, baik dalam informasi, hiburan ataupun hanya sekedar propaganda.Di dalam dunia perfilman Indonesia,isu perempuan masih menjadi hal yang menarik.Di Indonesia, perempuan dikonstruksi dengan berbagai macam mitos. Di masyarakat Jawa, terdapat sebuah anggapan bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, karena pada akhirnya akan bekerja di dapur juga. Efek dari citra tersebut membuat perempuan ditempatkan pada posisi yang lebih rendah dalam kelas sosial, ekonomi, politik dan kekuasaan.Studi ini berusaha menganalisis tentang representasi perempuan Jawa pesisir yang terdapat dalam film Siti karya Eddie Cahyono. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah semiotik Roland Barthes.Dimana semiotik Roland Barthes menekankan pada makna denotasi dan konotasi serta mitos. Semiotik Roland Barthes digunakan peneliti untuk membedah tanda yang terdapat dalam film Siti. Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan Jawa pesisir yang menjadi tokoh utama dalam film tersebut memiliki peran ganda yaitu peran domestik dan peran publik.Sedikit melawan pandangan umum bahwa perempuan hanya berkutat pada ranah domestik, film ini menggambarkan perempuan Jawa pesisir memiliki peranan penting di ranah publiken_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectRepresentation, Coastal Javanese Women, Movie. Representasi, Perempuan Jawa Pesisir, Filmen_US
dc.titleREPRESENTASI PEREMPUAN JAWA PESISIR DALAM FILM SITIen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 256en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record