PENGARUH KARBON AKTIF TERHADAP DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS DAN JUMLAH SPERMA
Abstract
Latar Belakang: Pewangi ruangan mengandung senyawa formaldehid yang dapat merusak organ-organ dalam tubuh, salah satunya testis. Karbon aktif adalah adsorben yang dapat mengurangi kadar formaldehid di udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan karbon aktif terhadap diameter tubulus seminiferus dan jumlah sperma tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi oleh pewangi ruangan.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan post-test-only control group design. Subyek yang digunakan adalah 28 ekor Rattus norvegicus jantan, terbagi dalam 4 kelompok percobaan, yaitu kelompok pewangi (P1), karbon (P2), karbon pewangi (P3), dan kontrol (K). Perlakuan dilakukan 8 jam/hari selama 35 hari. Hari ke-36 tikus dibedah dan diambil testisnya untuk dibuat preparat dan dihitung jumlah spermanya. Data dianalisis mengunakan uji statistik One-Way Anova.
Hasil: Diameter tubulus seminiferus dan jumlah sperma menunjukkan hasil yang tidak bermakna antara kelompok P1, P2, P3, dan K, dengan p=0,752 dan p=0,269. Ukuran diameter tubulus seminiferus dan jumlah sperma kelompok P2 dan P3 lebih besar dan lebih banyak dibanding kelompok P1.
Kesimpulan: Karbon aktif dapat mencegah kerusakan tubulus seminiferus dan menurunnya jumlah sperma pada Rattus norvegicus, karena dapat menyerap senyawa formaldehid di udara.