EVALUASI KEBERHASILAN TUMPATAN KLAS I, II, III, IV GV BLACK DENGAN BAHAN RESIN KOMPOSIT DAN SEMEN IONOMER KACA (Penelitian pada Pasien Anak di RSGM UMY)
Date
2017Author
ANGGRAINI, LAELIA DWI
HANDAYANI, SEPTI
RAHMADHANI, RESTIA
Metadata
Show full item recordAbstract
Karies gigi adalah multifaktorial, dapat menular, penyakit mulut infeksius terutama disebabkan oleh interaksi yang kompleks flora mulut kariogenik (biofilm) dengan karbohidrat yang difermentasi pada permukaan gigi dari waktu ke waktu. Tandanya adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Akibatnya terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.
Karies pada gigi posterior sesuai dengan klasifikasi Black klas I, klas II klas V dan klas VI. Pengelolaan karies gigi harus terarah, bukan hanya sebatas gigi tetapi pada keseluruhan pasien. Gigi yang sudah mengalami karies sesuai dengan klasifikasi black dilakukan penumpatan sesuai dengan nama klas.
Tumpatan klas I diletakkan pada pit dan fisur terutama oklusal molar atau premolar, termasuk juga bukal atau palatal dari fisur selain itu pit dan cingulum gigi anterior, sedangkan tumpatan klas II diletakkan pada kavitas yang terdapat dipermukaan aproksimal gigi posterior, dapat mengenai permukaan mesial dan distal atau hanya satu permukaan proksimal dari gigi sehingga dapat digolongkan menjadi kavitas mesio–oklusal, disto–oklusal, dan mesio–oklusal–distal.
Bahan tumpatan yang digunakan untuk restorasi gigi posterior membutuhkan kekuatan dan ketahanan karena digunakan sebagai fungsi mastikasi. Beberapa material yang biasa digunakan untuk restorasi gigi posterior adalah amalgam dan resin composites.Glass ionomer cements tidak dianjurkan untuk gigi posterior karena akan mudah larut terkena tekanan mastikasi, tetapi pada keadaan tertentu seperti pada gigi anak–anak yang beresiko tinggi terjadi karies maka glass ionomer cements dianjurkan penggunaannya. Perawatan tumpatan yang telah dilakukan dapat diketahui keberhasilannya dengan melihat ada atau tidaknya karies sekunder, perubahan warna, fraktur gigi pada restorasi, sensitifitas gigi dan garis hitam.