Ib.M PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
View/ Open
Date
2016-12-19Author
ISTIYANTI, ENI
RAHAYU, LESTARI
SRIYADI, SRIYADI
Metadata
Show full item recordAbstract
Desa Karang Tengah merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul. Masyarakat di Desa Karang Tengah selain menjadi petani mempunyai pekerjaan lain sebagai pengrajin makanan olahan (Agroindustri). Beberapa produk olahannya antara lain peyek, keripik pisang, keripik tempe dan keripik singkong.
Permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Karang Tengah, belum dibentuknya kelompok pengrajin makanan olahan (agroindustri), penguasanaan teknologi dan manajamen usaha masih rendah yang meliputi aspek administrasi keuangan, manajemen mutu dan manajemen pemasaran. Pada Agroindustri 80 % sistem administrasi keuangan belum tertata dengan baik dan masih banyak produk yang dihasilkan dengan kemasan yang masih sederhana sehingga kurang menarik dan kurang aman dari bahaya biologi, kimia dan fisik. Untuk jaminan mutu produk perlu adanya penyuluhan atau pengetahuan kemasan standar produk UMKM Agroindustri dan pemberian alat pengemasan. Diharapkan produk Agroindustri desa Karang Tengah mampu bersaing di tingkat nasional dan ekspor.
Target dan luaran yang ingin dicapai melalui solusi pemecahan masalah: i)Terbentuknya kelompok pengrajian makanan olahan; ii) Diterapkannya sistem administrasi keuangan yang tepat; iii) pemahaman kemasan standard produk UMKM; iv)permohonan ijin merek dagang dan P-IRT untuk produk olahan Peyek, Kripik Tempe, keripik pisang dan keripik singkong serta v) artikel publikasi ilmiah pada Jurnal Pengabdian Masyarakat. Target dan luaran tersebut dicapai melalui: i)pendampingan pembentukan kelompok pengrajin makanan olahan; ii) pelatihan dan pendampingan administrasi keuangan, iii) pelatihan manajemen usaha profesional dan teknik kemasan produksi pangan olahan; iv) pendaftaran perijinan merk dagang PIRT.
Hasil program pengabdian masyarakat adalah i) terbentuknya kelompok pengrajin keripik pisang, kerupuk singkong, kacang mete dan keripik tempe serta peyek; ii) Pengrajin diberi pelatihan pembuatan laporan keuangan yang sederhana, dan pengrajin sudah mulai menerapkan pembukuan yang benar; iii) pengrajin diberi pelatihan cara pengemasan yang tepat dan dibuatkan label untuk merk produknya agar produknya tidak mudah rusak dan menarik konsumen; iv) pengajuan perijinan P-IRT sedang dalam proses.