PERSEPSI MAHASISWA KEBUMEN DI JOGJA TERHADAP BUDAYA BANYUMASAN DALAM SERIAL CURANMOR DI MEDIA ONLINE
Abstract
Serial Curanmor merupakan program yang dibuat tahun 2015 oleh Samidi,
mengangkat budaya Banyumasan. Ceritanya dikemas dengan menarik dan
lucu menggunakan bahasa ngapak sehingga dapat didengarkan oleh semua
kalangan. Bahasa ngapak masih dianggap rendahan sehingga penyesuaian
kultural yang dilakukan seseorang maupun kelompok ketika terjadi kontak
sosial demi menghindari prasangka untuk mencapai harmonisasi dengan
lingkungan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Kebumen di Jogja
bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Kebumen terhadap Budaya
Banyumasan dalam serial curanmor di media online. Media online yang
digunakan pada serial curanmor adalah web dan youtube. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan atau
menafsirkan informasi melalui indrawi tentang suatu objek untuk menciptakan
makna. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2017. Data
penelitian diperoleh melalui tehnik wawancara kepada mahasiswa Kebumen
yang memenuhi kriteria-kriteria tujuan penelitian untuk memenuhi persepsi
tentang serial curanmor. Berdasarkan proses yang menentukan persepsi
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu pengalaman, kebutuhan, pengetahuan dan
motivasi yang membangun kepercayaan diri informan serta harapan-harapan
untuk tumbuh berkembangnya bahasa ngapak. Hasil penelitian diperoleh
gambaran persepsi yang positif seperti mahasiswa merasa terhibur dan tidak
bosan ketika menyaksikan serial curanmor karena pernah terjadi dalam situasi
seperti di serial curanmor, mahasiswa termotivasi untuk lebih percaya diri
menggunakan bahasa ngapak dan mahasiswa melihat serial curanmor
merepresentasikan budaya Banyumasan