dc.contributor.advisor | RUSIMAH, SITI YUSI | |
dc.contributor.advisor | INDARDI, INDARDI | |
dc.contributor.author | SABATINI, ANITA | |
dc.date.accessioned | 2017-09-13T07:35:32Z | |
dc.date.available | 2017-09-13T07:35:32Z | |
dc.date.issued | 2017-08-18 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/14501 | |
dc.description | A. Kesimpulan
Status sosial ekonomi petani karet di Desa Negeri Baru Kecamatan Blambangan Umpu masuk dalam kategori rendah dengan total rata – rata skor 6,50. Sebagian besar luas kepemilikan lahan petani adalah sempit ( 2 – 6 ha), pendapatan petani yang rendah ( Rp. 1.200.000 – Rp. 3.000.000), tidak mengikuti organisasi sosial namun tingkat pendidikannya tinggi (lulusan SMA).
Perilaku menabung petani karet di lembaga keuangan di Desa Negeri Baru Kecamatan Blambangan Umpu masuk dalam kategori rendah yaitu dengan total rata –rata skor 6,60. Sebagian besar petani karet memiliki tabungan yang rendah, frekuensi petani menabung adalah 1 bulan sekali, intensitas menabung petani adalah kurang rutin dan tujuan melakukan kegiatan menabung adalah bukan untuk usaha.
Hubungan status sosial ekonomi petani karet dilihat dari variabel pendapatan pendidikan dan keikutsertaan dalam organisasi sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku menabung. Artinya Semakin tinggi pendapatan, pendidikan dan keikutsertaan dalam organisasi sosial maka semakin tinggi perilaku menabung di lembaga keuangan. | en_US |
dc.description.abstract | A. Kesimpulan
Status sosial ekonomi petani karet di Desa Negeri Baru Kecamatan Blambangan Umpu masuk dalam kategori rendah dengan total rata – rata skor 6,50. Sebagian besar luas kepemilikan lahan petani adalah sempit ( 2 – 6 ha), pendapatan petani yang rendah ( Rp. 1.200.000 – Rp. 3.000.000), tidak mengikuti organisasi sosial namun tingkat pendidikannya tinggi (lulusan SMA).
Perilaku menabung petani karet di lembaga keuangan di Desa Negeri Baru Kecamatan Blambangan Umpu masuk dalam kategori rendah yaitu dengan total rata –rata skor 6,60. Sebagian besar petani karet memiliki tabungan yang rendah, frekuensi petani menabung adalah 1 bulan sekali, intensitas menabung petani adalah kurang rutin dan tujuan melakukan kegiatan menabung adalah bukan untuk usaha.
Hubungan status sosial ekonomi petani karet dilihat dari variabel pendapatan pendidikan dan keikutsertaan dalam organisasi sosial memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku menabung. Artinya Semakin tinggi pendapatan, pendidikan dan keikutsertaan dalam organisasi sosial maka semakin tinggi perilaku menabung di lembaga keuangan. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FP UMY | en_US |
dc.subject | STATUS SOSIAL EKONOMI | en_US |
dc.subject | PETANI KARET | en_US |
dc.subject | PERILAKU MENABUNG | en_US |
dc.subject | LEMBAGA KEUANGAN | en_US |
dc.title | HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI KARET DENGAN PERILAKU MENABUNG DI LEMBAGA KEUANGAN (Studi Kasus Nasabah BRI Desa Negeri Baru Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
F P
157 | en_US |