dc.contributor.advisor | HAPSARI, TWEDIANA BUDI | |
dc.contributor.author | AGITA, NORMALIA | |
dc.date.accessioned | 2017-09-26T03:44:57Z | |
dc.date.available | 2017-09-26T03:44:57Z | |
dc.date.issued | 2017-08-28 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15065 | |
dc.description | This research is aimed at investigating religious behaviors of teenagers after facing their parents’ divorce. The subjects of the research were the victims of the divorce. This research was conducted in SMAN 7 Tasikmalaya carrying out descriptive qualitative method. It was conducted by doing in-depth interview, observation, and documentation.
The respondents of the research were 3 teenagers aged 17-19 years old becoming the victims of their parents’ divorce. The findings of the research indicate that parents’ divorce gave negative effects to the teenagers seen from their religious behaviors, such as: ‘they frequently lie, ditch the class, don’t perform prayer, don’t perform fasting in Ramadan, hang out till night, and get drunk. Meanwhile, the positive effects of religious behaviors of teenagers after their parents’ divorce are: being optimistic in pursuing their dreams, being better people in the aspect of religious behavior, and having a stronger mentality compared to other teenagers. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku keberagamaan anak remaja pasca mengalami perceraian orang tua. Subyek dalam penelitian ini adalah anak korban perceraian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil obyek di SMAN 7 Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara melakukan wawancara mendalam, pengamatan, dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini adalah 3 dari 10 orang remaja yang menjadi korban perceraian kedua orang tuanya dan berusia 17-19 tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan peneliti, diperoleh hasil adanya dampak negatif anak remaja korban perceraian kedua orang tuanya apabila ditinjau dari perilaku keberagamaan, yaitu : informan sering berbohong, mogok sekolah, tidak mengerjakan Shalat, tidak melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, keluyuran malam, dan mabuk-mabukkan. Adapun dampak positif perilaku keberagamaan anak pasca perceraian kedua orang tua yaitu : optimis dalam menggapai cita-cita di masa depan, “Berhijrah” atau memperbaiki diri dalam segi perilaku keberagamaan, dan mental para informan lebih kuat dibanding anak remaja pada umumnya. | en_US |
dc.publisher | FAI UMY | en_US |
dc.subject | Perceraian, Perilaku Keberagamaan, Remaja. Divorce, Religious behaviors, Teenagers | en_US |
dc.title | PERCERAIAN ORANG TUA DAN PERILAKU KEBERAGAMAAN REMAJA (STUDI KASUS : SMAN 7 TASIKMALAYA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FAI
400 | en_US |