dc.contributor.advisor | HARIS, FAHNI | |
dc.contributor.author | YASSIN, ILHAM RIDWAN | |
dc.date.accessioned | 2017-10-07T03:12:33Z | |
dc.date.available | 2017-10-07T03:12:33Z | |
dc.date.issued | 2017 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15471 | |
dc.description | Masa remaja adalah masa transisi yaitu masa diamana banyaknya
perubahan yang terjadi, pada masa ini peran orang tua sangat penting untuk
membimbing dan mengawasi. Hal lain ditemukan di panti asuhan dimana peran
orang tua digantikan oleh peran pengasuh, pengasuh tidak dapat sepenuhnya
menjadi orang tua karena banyaknya anak asuh dan pengasuh tidak seimbang.
Berkurangnya peran orang tua, krisis identias serta banyaknya perubahan pada
remaja menimbulkan beban yang akan mengganggu banyak aspek termasuk pada
pola istirahatnya. Insomnia adalah ganguan istirahat terbanyak yang dialami
remaja.
Metode penelitian ini adalah Quasy-Experiment menggunakan rancangan
pretest-posttest control group design. Teknik sampling yaitu Total Sampling
sebanyak 40 orang. Sampel penelitian ini dibagi menjadi 20 orang kelompok
intervensi dan 20 orang kelompok kontrol. Uji yang digunakan adalah uji
wilcoxon dan mann-whitney.
Nilai signifikansi tingkat insomnia pretest-posttest pada kelompok
intervensi yaitu 0,001 (p<0,05) artinya ada penurunan tingkat insomnia. Nilai
signifikansi tingkat insomnia pretest-posttest kelompok kontrol yaitu 0,739
(p<0,05) artinya tidak ada penurunan tingkat insomnia. Hasil uji beda pretest
kelompok intervensi-kontrol yaitu 0,478(p<0,05) artinya tingkat insomnia yang
dialami kedua kelompok sama. Hasil uji beda postest dari kelompok intervensikontrol
yaitu 0,014 (p<0,05) artinya tingkat insomnia kedua kelompok berbeda.
Terdapat pengaruh terapi dzikir tehadap tingkat insomnia pada remaja di
panti asuhan Al-Idris | en_US |
dc.description.abstract | Masa remaja adalah masa transisi yaitu masa diamana banyaknya
perubahan yang terjadi, pada masa ini peran orang tua sangat penting untuk
membimbing dan mengawasi. Hal lain ditemukan di panti asuhan dimana peran
orang tua digantikan oleh peran pengasuh, pengasuh tidak dapat sepenuhnya
menjadi orang tua karena banyaknya anak asuh dan pengasuh tidak seimbang.
Berkurangnya peran orang tua, krisis identias serta banyaknya perubahan pada
remaja menimbulkan beban yang akan mengganggu banyak aspek termasuk pada
pola istirahatnya. Insomnia adalah ganguan istirahat terbanyak yang dialami
remaja.
Metode penelitian ini adalah Quasy-Experiment menggunakan rancangan
pretest-posttest control group design. Teknik sampling yaitu Total Sampling
sebanyak 40 orang. Sampel penelitian ini dibagi menjadi 20 orang kelompok
intervensi dan 20 orang kelompok kontrol. Uji yang digunakan adalah uji
wilcoxon dan mann-whitney.
Nilai signifikansi tingkat insomnia pretest-posttest pada kelompok
intervensi yaitu 0,001 (p<0,05) artinya ada penurunan tingkat insomnia. Nilai
signifikansi tingkat insomnia pretest-posttest kelompok kontrol yaitu 0,739
(p<0,05) artinya tidak ada penurunan tingkat insomnia. Hasil uji beda pretest
kelompok intervensi-kontrol yaitu 0,478(p<0,05) artinya tingkat insomnia yang
dialami kedua kelompok sama. Hasil uji beda postest dari kelompok intervensikontrol
yaitu 0,014 (p<0,05) artinya tingkat insomnia kedua kelompok berbeda.
Terdapat pengaruh terapi dzikir tehadap tingkat insomnia pada remaja di
panti asuhan Al-Idris | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | Terapi Dzikir, Insomnia. | en_US |
dc.title | PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP INSOMNIA PADA REMAJA DI PANTI ASUHAN YATIM DAN DHUAFA AL-IDRIS YOGYAKARTA | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |