Show simple item record

dc.contributor.advisorATMAJA, WIDYAPRAMANA DWI
dc.contributor.authorAINI, YULIDAR NURUL
dc.date.accessioned2017-10-17T02:10:06Z
dc.date.available2017-10-17T02:10:06Z
dc.date.issued2017-07-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15516
dc.description.abstractLatar belakang: Resin akrilik heat-cure adalah bahan yang sering digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan namun memiliki porusitas. Porusitas merupakan tempat akumulasi sisa-sisa makanan dan mikroorganisme. Mikroorganisme dan metabolitnya dapat ditemukan pada permukaan plat resin akrilik. Salah satu mikroorganisme yang ditemukan adalah Candida albicans yang dapat menyebabkan denture stomatitis. Sodium hipoklorit 0,5% merupakan pembersih gigi tiruan yang paling banyak digunakan namun sodium hipoklorit memiliki beberapa kelemahan yaitu menyebabkan perubahan warna, korosi, dan merusak beberapa bagian lain pada gigi tiruan. Salak pondoh mengandung zat fitokimia terdiri dari alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang memilik daya antifungi. Tujuan: Tujuan dari penelitian in vitro ini adalah untuk mengevaluasi daya antijamur dari ekstrak salak pondoh (Salacca zalaccea) dan sodium hipoklorit 0,5% terhadap pertumbuhan Candida albicans pada plate resin akrilik dengan menghitung Colony Forming Unit (CFU) dari Candida albicans. Metode: Plat resin akrilik memiliki diameter 10mm dan tebal 2mm. Sampel (n=27) disterilkan dengan sterilisator selma 1 jam, direndam pada saliva buatan selama 1 jam dan dikontaminasikan pada Candida albicans selama 24 jam. Sampel direndam selama 8 jam pada larutan pembersih (n=9/grup perlakuan): A(kontrol) – aquades; B – ektrak salak pondoh (Salaca zalaccea) 100%; dan C – sodium hipoklorit 0,5%. Sampel diletakkan pada tabung dan digojok pada vortex mixer selama 1 menit dan diencerkan hingga 10-3CFU/ml. Dilakukan penanaman pada Sabouraud agar diinkubasi 37°C selama 48jam. Jamur terbentuk dan dihitung sebagai data. Data dianalisis menggunakan uji normalitas menggunakan Saphiro-wilk dan untuk uji hipotesis menggunakan One Way Anova. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa ekstrak salak pondoh (Salaca zalaccea) mempunyai perbedaan yang signifikan dengan sodium hipoklorit 0,50% terhadap pertumbuhan Candida albicans pada plat resin akrilik dengan nilai p=0,000 (p<0,05) Kesimpulan: Ekstrak salak pondoh dapat mengurangi pertumbuhan jamur Candida albicans pada resin akrilik. Sodium hipoklorit 0,5% adalah denture cleanser yang paling efektifen_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectSalacca zalacceaen_US
dc.subjectSalak Pondohen_US
dc.subjectantifungalen_US
dc.subjectresin akriliken_US
dc.subjectCandida albicansen_US
dc.titlePERBEDAAN EKSTRAK BUAH SALAK PONDOH (Salacca zalaccea) DAN SODIUM HIPOKLORIT 0,5% DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Candida albicans PADA PLAT RESIN AKRILIKen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 206en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record