PENGARUH PEMBERIAN GEL BIJI JINTAN HITAM (Nigella sativa) PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA
Abstract
Perlukaan merupakan rusaknya jaringan tubuh yang disebabkan oleh
adanya trauma benda tajam maupun benda tumpul. Perlukaan yang terjadi
akan selalu diikuti dengan proses penyembuhan luka sehingga keadaan
jaringan dapat pulih kembali seperti semula. Pada fase inflamasi
penyembuhan luka melibatkan sel seperti limfosit yang mampu menghasilkan
limfokin sehingga meningkatkan kemampuan fagositosis sel inflamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian gel biji jintan
hitam (Nigella sativa) pada proses penyembuhan luka gingiva ditinjau dari
jumlah sel limfosit.
Penelitian ini dilakukan pada 36 ekor tikus wistar jantan berumur 3-4
bulan dengan berat 200-250 gram. Gingiva labial tikus diberi perlukaan
sepanjang 5 mm dengan menggunakan scalpel. Tiga puluh enam ekor tikus
dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok kontrol positif (gel aloclair),
kelompok perlakuan (gel biji jintan hitam), dan kelompok kontrol negatif
(CMC-Na). Tiga ekor tikus dari setiap kelomopok didekapitasi pada hari ke-1,
3, 5 dan 8. Sediaan histologis didapatkan dari pengambilan jaringan luka yang
diberikan pewarnaan dengan Hematoksilin Eosin. Jumlah sel limfosit dihitung
dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 40x10 dengan 10x
lapang pandang. Hasil perhitungan sel dianalisis menggunakan uji Kruskal-
Wallis.
Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
(p<0,05) antara kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol negatif, namun didapatkan hasil yang tidak signifikan (p>0,05)
berdasarkan pada masing-masing hari yaitu hari ke-1,3,5, dan 8 setelah
perlukaan dan aplikasi bahan. Penelitian menunjukkan bahwa gel biji jintan
hitam (Nigella sativa) dapat meningkatkan jumlah sel limfosit dalam proses
penyembuhan luka gingiva tikus wistar.