PENGARUH EDUKASI DIABETES MELITUS BERBASIS APLIKASI SOSIAL MEDIA TERHADAP PENGETAHUAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS
Abstract
Penatalaksanaaan diet merupakan suatu pilar pada penderita DM, untuk bisa melakukan penatalaksanaan diet dengan baik penderita DM memerlukan pengetahuan. Untuk meningkatkan pengetahuan penderita DM membutuhkan edukasi melalui aplikasi sosial media.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi diabetes melitus menggunakan aplikasi sosial mediaterhadap pengetahuan tentang diet pada penderita DM.
Metode Penelitian: 40 responden penderita DM yang memenuhi kriteria inklusi dipilih menjadi sampel penelitian ini. 20 responden yang menggunakan aplikasi WhatsApp masuk dalam kelompok intervensi yang mendapatkan edukasi melalui aplikasi WhatsApp selama 14 hari dengan 1 pesan per hari. 20 responden yang tidak memiliki aplikasi WhatsApp dan menerima pelayanan rutin dari Klinik Pratama Firdaus Yogyakarta. Data diperoleh dengan kuisioner Pengetahuan Diet DM yang valid dengan nilai rentang 0,471-1 dan reliabel dengan nilai 0,471-1. Konten edukasi diuji validitas dengan CVI dengan hasil rata-rata 0,891. Data dianalisis dengan Paired Sampel T-test dan Independent T-test.
Hasil: Kelompok kontrol rata-rata berusia 55 tahun, laki-laki dan perempuan memiliki porsi yang sama, pendidikan SMP 45%, sumber informasi dengan media elektronik 100%, sedangkan kelompok intervensi rata-rata berusia 55 tahun, jenis kelamin laki-laki 55% dan perempuan 45%, S1 85%, sumber informasi dengan media sosial 100%. Setelah diberikan intervensi kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan yang signifikan tetapi terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan pada kelompok intervensi.. Terdapat perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi antara kelompok kontrol dan intervensi dengan masing-masing nilai 0,001 (p<0,05) dan 0,000 (p<0,05).
Kesimpulan: Edukasi menggunakan aplikasi sosial media dapat meningkatkan pengetahuan penderita DM secara signifikan. Perawat dapat memanfaatkan aplikasi sosial media dalam memberikan edukasi diet DM pada penderita DM. Penelitian selanjutnya dapat mengontrol pendidikan responden dan menggunakan aplikasi sosial media dan menggunakan aplikasi sosial media untuk pilar penatalaksanaan DM yang lain