PERBEDAAN KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA 2 KALI DAN 3 KALI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMADIYAH YOGYAKARTA
Abstract
Penderita gagal ginjal kronik di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Salah satu terapi untuk mengatasi gangguan metabolisme pada penderita GGK adalah dengan cara hemodialisa (HD). Terapi HD umumnya dilakukan dengan frekuensi 2-3 kali dalam seminggu selama 4-5 jam. Di Indonesia pada tahun 2009 terdapat 5.450 pasien GGK yang menjalani HD, meningkat pada tahun 2010 sebanyak 8.034 pendeita dan meningkat lagi pada 2011 sebanyak 12.804 penderita.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur pasien GGK yang menjalani terapi HD 2 kali dan 3 kali dalam seminggu di RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta.
Metode Desain penelitian ini adalah non eksperimen dengan rancangan penelitian deskriptif komparasi. Sampel pada penelitian ini adalah pasien gagal ginjal kronis di RS PKU Muhamadiyah Yogyakarta yang menjalani terapi HD 2 kali dan 3 kali seminggu sebanyak 91 orang. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner kualitas tidur The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat (distribusi frekuensi dan persentase).
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan frekuensi terapi HD 2 kali sebagian besar memiliki kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 47 orang (92,2%). Pada pasien dengan frekuensi terapi HD 3 kali sebagian besar juga memiliki kualitas tidur yang buruk yaitu sebanyak 39 orang (97,5%). Kualitas tidur pasien yang menjalani terapi HD 2 kali berbeda dengan 3 kali. Hal ini dibuktikan dari hasil uji Mann-Whitney yang diperoleh nilai p=0,014 (p<0,05).
Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik terdapat perbedaan kualitas tidur yang signifikan pada pasien GGK yang menjalani terapi hemodialisa 2 kali dan 3 kali di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.