Show simple item record

dc.contributor.advisorSUGIYO, DIANITA
dc.contributor.authorFIRDAUS, AHMAD
dc.date.accessioned2017-10-30T07:36:53Z
dc.date.available2017-10-30T07:36:53Z
dc.date.issued2017-08-25
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15657
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok tertinggi di dunia dan jumlah pria perokok di Indonesia tercatat kedua tertinggi di dunia. Salah satu faktor yang mempengaruhi merokok adalah faktor keluarga, dimana terganggunya fungsi keluarga dapat memicu munculnya perilaku merokok. Fungsi fisiologis sebuah keluarga ditinjau dari sudut pandang setiap anggota keluarga dapat dinilai menggunakan kuesioner APGAR keluarga. Kuesioner APGAR keluarga tersebut dapat digunakan untuk menilai hubungan antar anggota keluarga yang satu dengan yang lainnya. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Pertanian UMY angkatan 2016 sebanyak 35 responden. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni-Juli 2017. Pengumpulan data menggunakan kuesioner APGAR keluarga dan kuesioner perilaku merokok. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 17 responden yang merupakan perokok ringan berasal dari keluarga yang memiliki fungsi keluarga sehat. Sedangkan, 3 responden yang merupakan perokok sedang berasal dari keluarga dengan disfungsi keluarga sedang dan 12 responden berasal dari keluarga dengan fungsi keluarga sehat. Selain itu diketahui bahwa 1 responden yang merupakan perokok berat berasal dari keluarga dengan disfungsi keluarga sedang dan sebanyak 2 responden berasal dari keluarga yang memiliki fungsi keluarga sehat. Hasil uji Spearman diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,030 (p<0,05) dan nilai korelasi Spearman (R) sebesar -0,366. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara skor APGAR keluarga dengan perilaku merokok. Korelasi berada pada kategori kekuatan lemah dan arah korelasi negatif sehingga semakin tinggi skor APGAR keluarga maka perilaku merokok semakin rendah.en_US
dc.publisherFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectAPGAR keluargaen_US
dc.subjectperilaku merokoken_US
dc.subjectmahasiswaen_US
dc.titleHUBUNGAN SKOR APGAR KELUARGA DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesis SKR FKIK 304en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record