View Item 
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Engineering
      • Department of Civil Engineering
      • View Item
      •   UMY Repository
      • 03. DISSERTATIONS AND THESIS
      • Students
      • Undergraduate Thesis
      • Faculty of Engineering
      • Department of Civil Engineering
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      ANALISIS ANGKUTAN SEDIMEN DASAR PROGO HILIR DENGAN METODE EMPIRIS MEYER-PETER MULLER, EINSTEIN DAN FRIJLINK

      Thumbnail
      View/Open
      COVER (106.3Kb)
      HALAMAN JUDUL (455.0Kb)
      HALAMAN PENGESAHAN (192.6Kb)
      ABSTRACT (175.5Kb)
      BAB I (349.1Kb)
      BAB II (46.07Kb)
      BAB III (1.075Mb)
      BAB IV (1.814Mb)
      BAB V (1.661Mb)
      BAB VI (55.42Kb)
      DAFTAR PUSTAKA (32.91Kb)
      Date
      2017-06-20
      Author
      AHMAD, JIHAD MIRZA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Sungai progo adalah sungai yang anak - anak sungainya berhulu di daerah gunung api. Sebab itu tingkat agradasi atau degradasi di sungai ini cukup tinggi. Proses erosi dan sedimentasi akan berpengaruh terhadap kestabilan konstruksi yang ada pada aliran sungai tersebut. Memperhatikan kondisi tersebut, guna mengetahui potensi kerusakan yang diakibatkan oleh perubahan morfologi sungai maka perlu dilakukan analisa hidrolika dan pergerakan sedimen yang terjadi setelah erupsi Merapi 2010 pada Sungai Progo Metode penelitian dilakukan dengan cara menganalisis nilai angkutan sedimen dasar yang terjadi pada titik tinjau menggunakan metode empiris berdasarkan data – data yang diperoleh dari penelitian dilapangan maupun data - data sekunder yang ada. Lokasi penelitian dilakukan pada dua titik tinjau, yaitu pada titik Jembatan Kebon Agung 1 dan pada titik Jembatan Bantar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari titik Jembatan Kebon Agung 1 sampai titik Jembatan Bantar mengalami pengendapan sebesar 5,681m³/hari untuk metode Einstein. Pada metode Frijlink mengalam pengendapan sebesar 77,656 m³/hari dan pada metode Meyer Peter Muller mengalami pengendapan sebesar 158,941m³/hari. Menurut hasil pengolahan data yang diperoleh dari penelitian dilapangan dapat disimpulkan bahwa pada penampang sungai di titik Jembatan Kebon Agung 1 elevasi terendahnya mengalami agradasi sebesar 2,9 m dan 6,4 m pada elevasi kedalaman rata – rata. Sedangkan pada penampang sungai di pias Jembatan Bantar elevasi terendah mengalami degradasi sebesar 2,46 m dan 1,74 pada elevasi kedalaman rata – rata.
      URI
      http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15681
      Collections
      • Department of Civil Engineering

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV
       

       

      Browse

      All of UMY RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
      Contact Us | Send Feedback
      Theme by 
      @mire NV