dc.contributor.advisor | IMAMUDIN YULIADI | |
dc.contributor.author | KHOLID, AZWAR | |
dc.date.accessioned | 2017-11-06T08:09:55Z | |
dc.date.available | 2017-11-06T08:09:55Z | |
dc.date.issued | 2017-07-21 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15795 | |
dc.description | This research talk about economic potential in Special Region of Yogyakarta by the use of economic analysis of the structure, Location Quotient (LQ), Typologi Klassen, the influence of growth province (Nij), hotchpotch industry (Mij), competitive sector (Cij), and change of economic sectors (Dij) during the period of 2012-2015 who focused on districts of Yogyakarta was in with a variable used namely the GDRP and GDRP per capita of Yogyakarta as well as GDRP and GDRP per capita of districts. The data used is taken from secondary data obtained from the Central Bureau of Statistic (BPS) government Special Region of Yogyakarta.
This research aims to understand development and economic growth of districts in of Yogyakarta by identifying potential sector and development potential of the sector through an analysis of GDRP and GDRP per capita in each district. So that, later on this research is expected to become a material consideration for the government of Yogyakarta in general and the district government in particular in the regional economic development policy.
The results of research based on the level of economic growth shows that happened changes in economic structure in general during a period of research in each district, where the percentage of the primary sector in general decreased compared with secondary sector and tertiary. Based on the analysis LQ, each district having superior sectors that tends to diverse and consistent during the period of research .Based on the analysis typologi klassen shows that the city of Yogyakarta and Sleman district included in category advanced regions and rapidly growing. Meanwhile, Bantul to district, Kulonprogo, and Gunungkidul included in category relatively disadvantaged regions. GDRP growth of Yogyakarta province in general had a positive impact on the growth of GDRP in each district. Industry hotchpotch each district a positive impact and the same negative in every sector. Competitive sector owned by each district tending diverse and consistent during the period of research. So that, changes all sectors (shift share) in each district in general toward a change to positive direction . | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini membahas tentang potensi ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menggunakan analisis Struktur Perekonomian, Location Quotient (LQ), Typology Klassen, Pengaruh Pertumbuhan Provinsi (Nij), Bauran Industri (Mij), Sektor Kompetitif (Cij), dan Perubahan Sektor Perekonomian (Dij) selama periode 2012-2015 yang terfokus pada kabupaten/kota yang ada di DIY dengan variabel yang digunakan yaitu PDRB dan PDRB perkapita DIY serta PDRB dan PDRB perkapita kabupaten/kota. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di DIY dengan mengidentifikasi sektor potensial dan pengembangan sektor potensial tersebut melalui analisis terhadap PDRB dan PDRB perkapita di setiap kabupaten/kota. Sehingga, nantinya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah DIY pada umumnya dan pemerintah kabupaten/kota pada khususnya dalam pengambilan kebijakan pembangunan ekonomi daerah.
Hasil penelitian berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur ekonomi secara umum selama periode penelitian di setiap kabupaten/kota, di mana persentase sektor primer secara umum mengalami penurunan dibandingkan dengan sektor sekunder maupun tersier. Berdasarkan analisis LQ, setiap kabupaten/kota memiliki sektor unggulan yang cenderung beragam dan konsisten selama periode penelitian. Berdasarkan analisis Typologi Klassen menunjukkan bahwa kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman termasuk dalam kategori daerah maju dan cepat tumbuh. Sementara itu, untuk kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul termasuk dalam kategori daerah relatif tertinggal. Pertumbuhan PDRB provinsi DIY secara umum berdampak positif terhadap pertumbuhan PDRB di setiap kabupaten/kota. Bauran industri setiap kabupaten/kota memberikan dampak positif dan negatif yang sama di setiap sektornya. Sektor kompetitif yang dimiliki oleh setiap kabupaten/kota cenderung beragam dan konsisten selama periode penelitian. Sehingga, perubahan seluruh sektor (Shift Share) di setiap kabupaten/kota secara umum menuju perubahan ke arah yang positif. | en_US |
dc.publisher | FE UMY | en_US |
dc.subject | PDRB, PDRB Perkapita, Pertumbuhan Ekonomi, Location Quotient (LQ), Typologi Klassen, Bauran Industri, Sektor Kompetitif, Shift Share. GDRP, GDRP per Capita, Economic Growth , Location Quotient (LQ) , Typologi Klassen, Hotchpotch Industry, Competitive Sector, Shift Share. | en_US |
dc.title | ANALISIS POTENSI EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) TAHUN 2012-2015 | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FE
618 | en_US |