ANALISIS POTENSI EKONOMI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) TAHUN 2012-2015
Abstract
Penelitian ini membahas tentang potensi ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan menggunakan analisis Struktur Perekonomian, Location Quotient (LQ), Typology Klassen, Pengaruh Pertumbuhan Provinsi (Nij), Bauran Industri (Mij), Sektor Kompetitif (Cij), dan Perubahan Sektor Perekonomian (Dij) selama periode 2012-2015 yang terfokus pada kabupaten/kota yang ada di DIY dengan variabel yang digunakan yaitu PDRB dan PDRB perkapita DIY serta PDRB dan PDRB perkapita kabupaten/kota. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di DIY dengan mengidentifikasi sektor potensial dan pengembangan sektor potensial tersebut melalui analisis terhadap PDRB dan PDRB perkapita di setiap kabupaten/kota. Sehingga, nantinya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah DIY pada umumnya dan pemerintah kabupaten/kota pada khususnya dalam pengambilan kebijakan pembangunan ekonomi daerah.
Hasil penelitian berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa terjadi perubahan struktur ekonomi secara umum selama periode penelitian di setiap kabupaten/kota, di mana persentase sektor primer secara umum mengalami penurunan dibandingkan dengan sektor sekunder maupun tersier. Berdasarkan analisis LQ, setiap kabupaten/kota memiliki sektor unggulan yang cenderung beragam dan konsisten selama periode penelitian. Berdasarkan analisis Typologi Klassen menunjukkan bahwa kota Yogyakarta dan kabupaten Sleman termasuk dalam kategori daerah maju dan cepat tumbuh. Sementara itu, untuk kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul termasuk dalam kategori daerah relatif tertinggal. Pertumbuhan PDRB provinsi DIY secara umum berdampak positif terhadap pertumbuhan PDRB di setiap kabupaten/kota. Bauran industri setiap kabupaten/kota memberikan dampak positif dan negatif yang sama di setiap sektornya. Sektor kompetitif yang dimiliki oleh setiap kabupaten/kota cenderung beragam dan konsisten selama periode penelitian. Sehingga, perubahan seluruh sektor (Shift Share) di setiap kabupaten/kota secara umum menuju perubahan ke arah yang positif.