Show simple item record

dc.contributor.advisorPURWANINGSIH, TITIN
dc.contributor.authorNUGRAHANTO, NUGRAHANTO
dc.date.accessioned2017-11-10T07:09:13Z
dc.date.available2017-11-10T07:09:13Z
dc.date.issued2017-08-12
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15883
dc.description.abstractWidya Kandhi Susanti adalah seorang Petahana atau Kepala Daerah yang menjabat kemudian mencalonkan kembali dalam bursa pemilihan. Partai pengusungnya adalah PDIP yang berkuasa di Kabupaten Kendal selama 15 tahun dari 2000 sampai 2015. Mantan suami Widya, yaitu Hendy Boedoro juga merupakan mantan Bupati Kendal tahun 2000 dan terpilih kembali pada tahun 2005. Kemudian Widya terpilih menjadi Bupati pada tahun 2010. Meskipun sang suami terkena kasus korupsi, namun pada tahun 2010 Widya tetap bisa terpilih menjadi Bupati Kabupaten Kendal. Seorang incumbent dan didukung oleh partai pengusung yang mempunyai banyak massa menjadikan analisis Kegagalan Widya Kandhi Susanti dalam Pilkada Kabupaten Kendal tahun 2015 merupakan hal yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegagalan petahan yaitu Widya Kandhi Susanti dalam pemilihan umum kepala daerah tahun 2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini berusaha menggambarkan mengapa petahana Widya Kandhi dapat kalah dalam Pilkada 2015. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangan teknik analisa data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil Penelitian ternyata kemenangan widya kandhi dalam pemiliham umum kepala daerah tahun 2010 tidak bisa dipungkiri karena bayang-bayang sosok suami sekaligus mantan bupati Hendy Boedoro. Figur Hendy yang begitu dekat dengan masyarakat serta banyak memberikan perubahan pada kabupaten kendal memberikan simpati tersendiri bagi masyarakat. Kekalahan Widya Kandhi dalam Pilkada Kendal tahun 2015 disebabkan beberapa faktor. Buruknya pembangunan Infrastruktur di daerah, serta Isu “Pokoke Ganti” yang lakukan oleh lawan politiknya yaitu tim sukses Mirna Anissa ternyata mampu meruntuhkan kepercayaan di masyarakat. Selain itu perceraiannya dengan sang suami Hendy Boedoro menyebabkan kekuatan politiknya melemah. Keluarga cangkiran adalah keluarga Hendy Boedoro yang merupakan keluarga yang berpengaruh di kabupaten kendal, sangat terasa dampaknya ketika keluarga cangkiran tidak turun tangan atau memberikan dukungan dalam pilkada 2015. Seharusnya Widya Kandhi selaku incumbent dan didukung partai yang besar memiliki peluang besar untuk terpilih kembali. Selama menjabat sebagai pimpinan pemerintahan Widya harus pandai memilih orang-orang kepercayaan. Hal dapat meningkatkan kinerja Pemerintah serta ketepatan dalam pembangunan yang berdampak bertahannya kepercayaan masyarakat kepada sang Bupati Widya Kandhi.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectPetahana, Pilkada, Dinasti Politiken_US
dc.titleANALISIS KEGAGALAN PETAHAN DALAM PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAHen_US
dc.title.alternative(STUDI KASUS : WIDYA KANDHI SUSANTI PADA PILKADA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 441en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record