Show simple item record

dc.contributor.advisorWIDODO, BAMBANG EKA CAHYA
dc.contributor.authorTRIWIJAYA, M. RANDY DESTA
dc.date.accessioned2017-11-13T03:37:48Z
dc.date.available2017-11-13T03:37:48Z
dc.date.issued2017-08-11
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15963
dc.description.abstractPenghuni rumah susun dan apartemen yang mayoritas bukan warga dari masyarakat sekitar pastinya akan membawa budaya-budaya yang baru atau menciptakan gaya budaya yang baru bagi masyarakat sekitarnya. Perubahan-perubahan tersebut dapat bersifat positif maupun negatif, bahkan dapat berakibat konflik dikemudian hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan sosial yang terjadi di rumah susun dan apartemen sebagai alat peringatan dini jika terjadi sebuah bencana atau konflik besar pada kemudian harinya. Penelitian ini adalah penelitian observasi, dengan wawancara sebagai alat dalam pengumpulan data. Objek penelitian ini adalah penghuni rumah susun dan apartemen, masyarakat sekitarnya dan perangkat desa terkecil hingga tertinggi. Daerah objek penelitian terdapat di Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman dengan Sempel rumah susun di Desa Condongcartur dan apartemen di Desa Caturtunggal. Sedangkan analisis data yang peneliti gunakan adalah adalah analisis deskriptif kualitatif. Hadirnya rumah susun dan apartemen telah menimbulkan pola perilaku dan dinamika sosial yang baru bagi masyarakat. Menurunnya interaksi sosial berimbas pada nilai dan norma tidak berjalan. Hal tersebut diperparah dengan kewenangan perangkat desa yang dimiliki sangat terbatas. Ujungnya kebudayaan yang selama ini menjadi patron masyarakat menjadi luntur. Hal itu terjadi karena adanya kedatangan budaya baru yang hinggap, minimnya interaksi antara penghuni dan masyarakat, dan masalah-masalah sosial dan lingkungan akibat adanya produksi. Disisi lain, terdapat penyerapan tenaga kerja atas hadirnya rumah susun, sayangnya hal tersebut tidak demikian dengan apartemen. Perubahan yang terjadi, merubah pola perilaku dan budaya masyarakat yang dulu bersifat paguyuban (gemeinschaft) menjadi patembayan (gesselschaft). Maka untuk mengurangi resiko kedepan perlunya pembenahan ulang, diantaranya pada bidang lingkungan, sosial dan budaya, bidang pemerintahan dan bidang ekonomi.en_US
dc.publisherFISIPOL UMYen_US
dc.subjectperubahan sosialen_US
dc.subjectperumahan bertingkaten_US
dc.subjectrumah susunen_US
dc.subjectapartemenen_US
dc.titleANALISIS PERUBAHAN SOSIAL PERUMAHAN BERTINGKAT DI KECAMATAN DEPOK, KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2016 Disusun Oleh : M. Randy Desta Triwijaya 20120520238 JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMUen_US
dc.typeThesis SKR FISIP 627en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record