dc.description.abstract | Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses,lingkungan yang memenuhi melebihi harapan sedangkan difabel adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan selayaknya. Masalah yang dihadapi para difabel yang sering mencuat adalah belum tersedianya fasilitas publik yang memungkinkan mereka hidup mandiri, misalnya belum semua sekolah terbuka bagi difabel, belum semua sekolah mempunyai sarana bagi pemakai kursi roda, karena masyarakat sering memandang rendah terhadap difabel. Padahal sudah tertera pada undang-undang no 4 tahun 1997 tentang Penyandang Cacat secara tegas berbunyi "barang siapa yang tidak menyediakan aksesibilitas atau tidak memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama bagi difabel sebagai peserta didik pada satuan, jalur, jenis, dan jenjang pendidikan dikenakan sanksi administrasi". Berdasarkan latar belakang masalah diatas, permasalahan yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas pelayanan publik bagi disabilitas di bidang pendidikan di Kota Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelayanan publik bagi disabilitas di bidang pendidikan di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian nya adalah di kota Yogyakarta. Disini lokasi penelitiannya ada di 3 tempat yaitu Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, SD N Karanganyar dan SMP N 15 Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan, kualitas pelayanan publik bagi disabilitas di bidang pendidikan di Kota Yogyakarta sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang menunjukan arah yang baik. Meskipun ada beberapa hal yang harus di perbaiki seperti jumlah guru pendamping khusus di sekolah dan jumlah kursi roda yang disediakan sekolah.
Dari hasil penelitian, menunjukan bahwa ada beberapa hal yang harus di perbaiki baiki misalnya, sekolah harus membuka selebar lebarnya pintu untuk anak difabel dan masih dibatasinya jumlah murid difabel yang ingin masuk sekolah inklusif dan untuk saat ini sekolah inklusif hanya bisa menerima murid difabel dengan kebutuhan khsus ringan. | en_US |