Show simple item record

dc.contributor.advisorHERNINGTYAS, RATIH
dc.contributor.authorELIZA, TIARA
dc.date.accessioned2017-11-15T03:38:06Z
dc.date.available2017-11-15T03:38:06Z
dc.date.issued2017-08-19
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/16089
dc.descriptionSkripsi ini mencoba untuk mengevaluasi keberlangsungan hubungan antara Uni Eropa dan Negara Guatemala setelah diterapkannya kebijakan energi alternatif biofuel di kawasan ini. Ini bermula dari keinginan Uni Eropa untuk mengurangi kebergantungannya terhadap penggunaan bahan bakar fosil dan mengurangi gas emisi CO2 di atmosfer, dengan mengikuti ketentuan dari Protokol Kyoto dengan cara menerapkan penggunaan biofuel sebagai jalan keluar. Sayangnya, keputusan tersebut telah membuat Uni Eropa mengalami krisis pangan dan memaksa Uni Eropa untuk mencari negara yang berpotensial untuk dijadikan pemasok biofuel ke kawasan ini. Bersamaan dengan keputusan ini, UE menemukan Negara Guatemala sebagai negara pemasok bioethanol. Setelah menjalin kerjasama selama beberapa tahun, Negara Guatemala mengalami ketergantungan ke Uni Eropa yang kemudian membawanya menuju masa krisis pangan. Demikian, Theotonio Dos Santos berargumen bahwa ketergantungan memberikan kebaikan pada beberapa negara namun merugikan negara lainnya serta memberikan batasan kemungkinan majunya negara-negara pinggiran.en_US
dc.description.abstractThis article tries to evaluate the sustainability of relation between European Union and Guatemala Country pasca European Union applying biofuels renewable energy policy in this region. It is started from European Union willingness to decrease the dependency of using fossil fuel and CO2 emission gases in the atmosphere, following the Kyoto Protocol regulation by using biofuels as the way out. Unfortunately, this decision had brought EU to the food crisis and caused EU looking for other countries which are potential as a biofuels partner. Along with this decision, EU found Guatemala as one of potential partner to full fill their needs in bioethanol. After several years work together, dependency happened in Guatemala which caused food crisis. Thus, Theotonio Dos Santos argued that dependency favors some countries to the detriment of others and limit the development possibilities of the subordinate economics.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectEuropean Union, Guatemala, Biofuels, Bioethanol, Dependency, Food Crisis. Uni Eropa, Negara Guatemala, Biofuel, Bioethanol, Ketergantungan, Krisis Panganen_US
dc.titleDAMPAK PENERAPAN KEBIJAKAN ENERGI ALTERNATIF BIOFUEL DI UNI EROPA TERHADAP KRISIS PANGAN NEGARA GUATEMALA TAHUN 2012-2014en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 430en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record