Show simple item record

dc.contributor.advisorHUSEIN, RAHMAWATI
dc.contributor.authorHERAWATI, HERAWATI
dc.date.accessioned2018-01-23T03:57:02Z
dc.date.available2018-01-23T03:57:02Z
dc.date.issued2017-12-18
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/17174
dc.description.abstractLatar belakang penelitian ini adalah permasalahan yang sedang dihadapi Kota Yogyakarta salah satunya yaitu pencemaran udara dimana semakin banyaknya jumlah penduduk Kota Yogyakarta juga meningkatkan jumlah kendaraan bermotor yang ada di Kota Yogyakarta hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya polusi udara. Pemerintah berusaha menjaga dan mengelola lingkungan agar terciptanya Kota Yogyakarta yang nyaman. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan salah satu bentuk pengendalian yang dilakukan pemerintah untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Manfaat yang diperoleh dari keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yaitu meningkatkan produksi oksigen dan menyerap karbondioksida sehingga dapat mengurangi pencemaran udara. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui secara mendalam mengenai Evaluasi Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dalam Kaitan dengan Pencemaran Udara di Kota Yogyakarta. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara. Teknik Analisa yang digunakan adalah dengan cara mengetik data yang diperoleh dari lapangan dengan sistematis. Kemudian reduksi data yang diperoleh dengan display data dimana data yang telah direduksi untuk membantu dalam penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian yang didapatkan bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Yogyakarta masih sangat jauh dari proporsi yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang yaitu 20% untuk RTH publik, tetapi luasan RTH yang ada di Kota Yogyakarta selalu meningkat meskipun tidak mencapai target yang ditetapkan. Permasalahan dalam penyediaan RTH di Kota Yogyakarta yaitu terkendala dengan keterbatasan lahan yang ada. Kota Yogyakarta masih sangat membutuhkan RTH untuk kota karena dari hasil penelitian RTH kota sangat bermanfaat untuk perkotaan dimana dapat mengurangi pencemaran udara yang ada dan dapat menjadi ruang untuk masyarakat. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah. RTH publik di kawasan perkotaan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dimana RTH publik dapat menjadi tempat interaksi bagi masyarakat yang berada di kawasan permukiman seperti anak-anak sangat membutuhkan taman bermain, taman kota, dan lapangan olahraga. Sedangkan untuk RTH kota keberadaan pertamanan dan perindang jalan juga sangat dibutuhkan, oleh karena itu pengelolaan ruang terbuka hijau dalam kaitan dengan pencemaran udara di Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta sudah efektif karena dengan adanya penyediaan ruang terbuka hijau di perkotaan dapat menjadi upaya dalam mengurangi pencemaran udara sehingga untuk program pengelolaan ruang terbuka hijau sudah berjalan dengan cukup baik tetapi belum maksimal akibat keterbatasan lahan yang setiap tahunnya berkurang. Adapun saran untuk DLH yaitu dalam upaya pemeliharaan ruang terbuka hijau publik perlu adanya peran masyarakat dengan diadakan sosialisasi secara rutin agar masyarakat sadar dalam menjaga lingkungan.en_US
dc.publisherFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectEvaluasi Kebijakan Publik, Ruang Terbuka Hijauen_US
dc.titleEVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DALAM KAITAN DENGAN PENCEMARAN UDARA KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 - 2016en_US
dc.title.alternativeStudi Kasus : Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakartaen_US
dc.typeThesis SKR 779en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record